Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Tak Konsisten, Bernardo Tavares Sebut Ketidakadilan Penyebab Utama

Pelatih PSM, Bernardo Tavares, sebut performa tim tak konsisten bukan karena banned FIFA, tapi karena ketidakadilan dan jadwal yang tak berpihak.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Sanovra/Tribun Timur
PERFORMA PSM – Striker PSM Makassar, Matheus Silva, membakar semangat rekan setimnya saat melawan Malut United pada pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Selasa (13/5/2025). Performa PSM Makassar naik turun.   

PSM mengajukan agar laga melawan Bali United pada Jumat (25/4/2025) dimajukan ke Kamis (24/4/2025), dan laga melawan PSS Sleman dari Sabtu (3/5/2025) diundur ke Senin (5/5/2025).

Permintaan itu diajukan karena PSM menjalani laga penting di ACC melawan CAHN di sela dua pertandingan Liga 1 tersebut.

PSM sebenarnya punya peluang ke final setelah unggul 1-0 di leg pertama, namun akhirnya tersingkir usai kalah 0-2 di leg kedua.

“Tidak ada kelonggaran diberikan kepada kita. Kita butuh waktu saat itu untuk pemulihan, kita butuh waktu untuk persiapan, tapi itu tidak kita miliki,” kesalnya.

“Liga (PT LIB) tidak memberikan kelonggaran tersebut, tidak mengubah jadwal dengan alasan pada minggu itu tim-tim di bawah sedang berjuang di zona degradasi,” tambahnya.

Namun, PT LIB justru mengubah jadwal laga pekan ke-34 antara Persib Bandung vs Persis Solo, yang semula Minggu (25/5/2025), dimajukan ke Sabtu (24/5/2025).

“Apakah itu adil?” tanya Tavares.

Ia menegaskan, PSM Makassar adalah tim yang memberikan banyak poin untuk sepak bola Indonesia musim lalu dan menghadapi tim-tim kuat.

Di ajang ACC, PSM juga tidak mendapat dukungan dari federasi dan operator liga seperti yang diterima CAHN dari Vietnam.

“Federasi Vietnam memberikan kelonggaran jadwal kepada tim mereka dan Liga Indonesia tak memberikan apa-apa terhadap kami. Inilah yang saya maksud memberikan respek kepada semua orang,” ujar mantan pencari bakat FC Porto ini.

Tavares juga menyebut, saat melawan PSS Sleman, PSM tetap menurunkan pemain terbaik meski kelelahan karena jeda tiga hari dari laga melawan CAHN.

Perjalanan dari Vietnam ke Sleman turut menambah beban tim.

Keputusan ini diambil untuk menghindari tudingan bahwa PSM sengaja melepas laga karena PSS sedang berjuang keluar dari zona degradasi.

Namun, PSM justru dirugikan oleh keputusan wasit.

“Saya perlu sampaikan ini sangat penting, wasit harus respek ke PSM Makassar. Saya tidak pernah meminta wasit untuk memberikan bantuan kepada kita, lakukan saja pekerjaan kalian dengan mengikuti aturan,” tegasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved