Penduduk Miskin Ekstrem di Bone Capai 70 Ribu Orang, Pengangguran Faktor Utama

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan masih tinggi. 

Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Bappeda Bone, Yusuf saat dikonfirmasi Tribun-timur.com, Senin (12/5/2025).

Yusuf mengaku angka kemiskinan di Bone, sekira 0,90 persen. 

"Berdasarkan hasil yang dilaksanakan oleh pusat itu ada 0,90 persen atau sekitar 70 ribu orang. Tetapi itu kita tidak tau di mana orangnya di mana tempatnya, karena itu berdasarkan survei pusat," ujarnya. 

Namun, dirinya menyebut jika berdasarkan survei internalnya sendiri jumlah penduduk miskin ekstrem di Bone hanya 0,34 persen. 

"Tapi jika yang berdasarkan by name by address itu hanya 0,34 persen atau sekitar 3000 orang saja," akuinya. 

Yusuf mengaku, kasus kemiskinan ini pun sudah menjadi atensi dari berbagai dinas yang ada. 

"Ini kan sudah ditangani ada dari Dinas Kesehatan, OPD terkait, bekerja sama melalui program masing-masing untuk menuntaskan kasus penduduk miskin di Bone. Jadi semua itu bersinergi," bebernya. 

Selain itu, Yusuf mengaku faktor utama penyebab terjadinya kasus miskin ekstrem di Bone ialah pengangguran

"Banyak faktor penyebabnya, seperti pengangguran, karena kan banyak diantara mereka malas bekerja sehingga menyebabkan hal ini," tandasnya. 

Sebelumnya, Jumlah pengangguran di Kabupaten Bone (Sulsel) mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun beberapa tahun sebelumnya, 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per Agustus 2024, angka pengangguran di Bone mencapai 9.503 orang. 

Jumlah ini turun 2,28 persen dibanding Agustus 2023 lalu yang mencapai 2,88 persen atau sekitar 11.610 orang.

Meskipun mengalami penurunan, namun tetap membuat banyak pencari kerja frustrasi. 

Selain sulit mendapat pekerjaan, proses rekrutmen kerja dianggap tidak adil menambah tekanan mental bagi mereka.