Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jalan Rusak, Jenazah Warga di Sinjai Terpaksa Ditandu Selama 2 Jam Menuju Rumah Duka

Warga harus melewati jalanan berbatu, licin, dan menanjak, yang tak bisa dilalui kendaraan apalagi ambulans.

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Saldy Irawan
syamsul
Tangkapan layar jenazah warga Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai terpaksa ditandu karena jalan rusak. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa pembangunan di wilayah tersebut buruk 

TRIBUN-TIMUR.COM – Sebuah video berdurasi 29 detik yang memperlihatkan warga menandu jenazah viral di media sosial.

Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga bergantian memikul jenazah Nurhaeda (31), seorang perempuan asal Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Minggu malam (12/5/2025).

Tandu sederhana itu dibuat dari selembar sarung dan sebatang bambu.

Warga harus melewati jalanan berbatu, licin, dan menanjak, yang tak bisa dilalui kendaraan apalagi ambulans.

Nurhaeda meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kota Makassar.

Namun, saat jenazah dibawa pulang, ambulans yang mengangkutnya hanya mampu mengantar hingga ke Desa Bonto Salama.

Dari titik itu, warga harus menempuh perjalanan lintas desa dengan berjalan kaki menuju kampung halamannya di Desa Terasa.

“Karena jalan rusak parah dan licin, ambulans tidak bisa melanjutkan perjalanan. Terpaksa jenazah ditandu selama dua jam sampai ke rumah duka,” kata Syamsul, warga setempat, Senin (12/5/2025).

Menurut Syamsul, kondisi ini bukan pertama kali terjadi.

Ia mengaku bahwa kondisi infrastruktur yang buruk di Desa Terasa sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa perhatian dari pemerintah.

“Miris sekali. Di saat keluarga sedang berduka, warga harus bersusah payah menandu jenazah karena jalan rusak yang puluhan tahun tak pernah diperbaiki,” ujarnya.

Syamsul berharap pemerintah segera bertindak.

“Jangankan musim hujan, di musim kemarau pun motor sulit lewat, apalagi mobil. Harusnya pemerintah buka mata. Ini bukan soal fasilitas, ini soal kemanusiaan,” tegasnya.

Video ini menuai simpati sekaligus kritik dari netizen.

Banyak yang menyoroti lambannya pembangunan di daerah pelosok dan berharap insiden serupa tidak terulang.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved