Update Haji: Kloter JKG 1 Bergerak ke MAkkah, Ambil Miqat di Bir Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH – Kloter JKG 1 mulai bergerak dari Madinah menuju Mekkah, Sabtu (10/5/2025) pagi.

Rombongan ini menjadi yang pertama mengambil miqat di Bir Ali, menandai dimulainya rangkaian ibadah umrah wajib.

Pantauan Media Centre Haji dari Hotel Abrajtabah, jamaah tampak bersiap sejak subuh.

Jamaah pria telah mandi dan mengenakan pakaian ihram dari hotel.

Mereka membawa tas kecil serta perlengkapan ringan menuju bus yang telah disiapkan.

Kepala Sektor 2 Madinah, Zulkarnain Nasution, menyampaikan bahwa Kloter JKG 1 membawa 393 jamaah dan didampingi empat petugas, termasuk seorang dokter. 

“Semua sudah berihram dari hotel, tinggal sholat dua rakaat di Bir Ali,” ujarnya.

Karena banyak jamaah berisiko tinggi (risti), persiapan dilakukan secara cermat.

Sarapan dibagikan dalam bentuk kemasan untuk dimakan di dalam bus.

Petugas sempat menegur jamaah yang masih mengenakan peci saat berihram

Salah satu larangan ihram bagi pria adalah memakai penutup kepala seperti peci atau songkok.

“Kami pastikan semuanya sesuai syariat sebelum niat ihram,” kata Zulkarnain.

Semua jamaah JKG 1 telah dibekali kartu Nusuk untuk keperluan pemeriksaan di Mekkah.

“Data sudah masuk sistem, tidak ada kendala di perbatasan,” jelasnya.

Di Bir Ali, petugas siap mengarahkan jamaah ke titik miqat.

Sebanyak 14 petugas ditempatkan di lima titik sekitar masjid.

“Jamaah lansia dan disabilitas bisa berniat dari dalam bus, itu tetap sah,” ujar Muhammad, salah satu petugas.

Petugas juga membantu mengarahkan jamaah agar tidak salah jalan saat kembali ke bus.

“Perhatikan nomor tiang parkir dan pintu masuk untuk menghindari tersesat,” tambahnya.

Berdasarkan data Siskohat, jamaah JKG 1 akan menempati tiga hotel: Hotel Alghader di Sektor 2, Hotel Al Matrafi Tower di Sektor 10, dan Hotel Aldeera di Sektor 8.
Jamaah diperkirakan tiba di Mekkah sekitar pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS), beristirahat sejenak di hotel, lalu menuju Masjidil Haram menggunakan Bus

Salawat yang disiapkan syarikah dengan pengawasan PPIH Arab Saudi. (*)