Sekjen Red Gank Sadakati Sukma: Sanksi ke Yuran Fernandes Tak Masuk Akal dan Diskriminatif

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - PSM Makassar diterpa kabar buruk. 

Sang kapten, Yuran Fernandes dijatuhi sanksi 12 bulan larangan bermain di sepak bola Indonesia dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Hal ini buntut kritikan bek Timnas Tanjung Verde ini terhadap sepak bola Indonesia di Instagram Storynya @yur4anfernandes usai laga PSM Makassar vs PSS Sleman pada Sabtu (3/5/2025).

Pemberitahuan sanksi baru diterima PSM Makassar sehari jelang melawan Malut United, Jumat (9/5/2025).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma menilai sanksi larangan bermain 12 bulan kepada Yuran Fernandes tak masuk akal.

Bahkan, putusan Komdis PSSI ini diskriminatif terhadap Yuran Fernandes.

"Komdis harusnya berdiri menyelesaikan persoalan pelanggaran sepak bola secara adil. Justru saya melihat putusannya diskriminatif," katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Jumat (9/5/2025).

Baca juga: PSM Makassar Tak Terima Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun, Bakal Ajukan Banding

Pria akrab disapa Sadat ini mengatakan, seharusnya Komdis PSSI menilai pernyataan Yuran Fernandes itu sebagai masukan untuk membenahi sepak bola Indonesia jadi lebih baik.

Apalagi, pemain berusia 31 tahun ini merasakan kondisi sepak bola Indonesia langsung.

Pernyataan serupa dengan Yuran, bahkan lebih pedas sebelumnya banyak dilontarkan pemain lain dan pecinta sepak bola Indonesia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun Larangan Main di Indonesia

Namun, mungkin Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tersinggung karena Yuran Fernandes menyoroti federasi.

"Saya melihatnya seperti itu. Sekali lagi, penyebabnya Yuran ingin mengkritik kompetisi sepak bola Indonesia dan punya kekesalan sendiri sebagai pesepak bola," tuturnya.

PSM Banding

Manajemen PSM Makassar bakal banding atas sanksi dijatuhkan kepada Yuran Fernandes.

Memo banding sementara dibuat untuk disampaikan ke Komite Banding.