Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Satpol PP Buru Otak Manusia Silver

Anggota Satpol PP Makassar, mendapat perlawanan sengit dari para manusia silver ketika hendak ditertibkan di Jl Veteran, Kamis (8/5). 

Editor: Sudirman
Ist
HEADLINE TRIBUN TIMUR - Anggota Satpol PP Makassar, mendapat perlawanan sengit dari para manusia silver ketika hendak ditertibkan di Jl Veteran, Kamis (8/5). Mereka kini menelusuri ‘otak’ di balik menjamurnya manusia silver di Makassar. 

“Kita akan koordinasi (TNI/Polri). Tapi kita tidak sampaikan kapan jadwal penertiban karena ini tidak boleh terang-terangan, mereka sembunyi kalau tahu ada penertiban,” ungkapnya. 

Terkait dugaan sindikat anjal gepeng, Fathur menyampaikan sedang berupaya  menelusuri otak dari sindikat tersebut. 

Namun pengakuannya, pergerakan dilakukan secara diam-diam. Pihaknya juga enggan asal menerima dugaan adanya sindikat tersebut. Perlu identifikasi mendalam kata Fathur. 

“Lagi pemantauan, kita yakini dulu, jangan sampai kita mengada-ada. Kalau sudah jelas (otaknya) akan kita panggil. Itupun kita tertutup (penelusurannya),” klaim Fathur. 

Manusia silver ini menjamur di beberapa persimpangan jalan di Makassar. Dinamakana manusia silver lantaran mereka melumuri seluruh tubuhnya dengan pewarna berwarna silver.

Rata-rata mereka yang ‘berubah’ menjadi manusia siver adalah anak muda berusia belasan tahun. 

Tak hanya anak muda, pantauan Tribun di persimpangan Jl Veteran dan Jl Sungai Saddang, ada juga anak-anak. 

Setelah melumuri badannya dengan pewarna kain berwarna silver, mereka membawa wadah bekas cat kemudian mendatangi satu per satu pengendara di lampu merah sambil menyodorkan wadahnya.

Ada yang memberi uang. Namun tak sedikit yang tidak menggubris. Manusia silver ini biasanya lebih sabar. Mereka tidak melakukan protes jika tidak diberi uang oleh pengendara.

“Seikhlasnya saja Pak. Kalau ada yang kasih, alhamdulillah,” kata Ilham, salah seorang manusia silver yang ditemui di Jl Sungai Saddang, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, nekat menjadi manusia silver lantaran terdesak kebutuhan sehari-hari. Sehari-hari, ia mengaku mendapatkan antara Rp 30 ribu hingga Rp50 ribu.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved