Haji 2025
Penting Bagi JCH! Cegah Kepadatan dan Jamaah Tersesat, Sektor Bir Ali Siapkan Skema Singgah Terbatas
Kepala Sektor Bir Ali, Muhammad, mengatakan skema singgah sudah disiapkan.
TRIBUN-TIMUR.COM – Ribuan jamaah calon haji menjalani miqat di Bir Ali.
Lokasi ini adalah tempat wajib untuk niat ihram sebelum ke Mekkah.
Waktu singgah di Bir Ali sangat terbatas, hanya 15 hingga 30 menit.
Kepala Sektor Bir Ali, Muhammad, mengatakan skema singgah sudah disiapkan.
Koordinasi dengan ketua kloter, karu, dan karom sangat penting.
Baca juga: Update Haji: Kloter JKG 1 Bergerak ke MAkkah, Ambil Miqat di Bir Ali
"Sudah kami ingatkan agar jamaah berihram dan berwudu dari hotel," ujarnya.
Jamaah cukup turun untuk shalat sunnah dua rakaat di masjid.
Setelah itu, kembali ke bus untuk melafalkan niat ihram.
Skema ini diharapkan mencegah kepadatan dan kemacetan di Bir Ali.
Lansia tidak perlu turun dari bus, cukup niat dari dalam kendaraan.
Petugas akan memberi imbauan langsung kepada jamaah rentan.
“Lansia dan disabilitas cukup niat di bus, itu sah,” tegas Muhammad.
Di Bir Ali, ada 14 petugas yang disebar di lima titik strategis.
Mereka bertugas mengarahkan jamaah dan mencegah kesalahan arah.
Petugas juga dilengkapi alat komunikasi untuk pengawasan ketat.
Jamaah diimbau mengingat nomor tiang parkir dan pintu masuk masjid.
Ini penting untuk mencegah jamaah tersesat atau salah arah.
“Masuk dari pintu nomor berapa, keluar juga dari pintu yang sama,” pesannya.
Ketua regu dan rombongan diminta menunggu jamaah di pintu keluar.
“Insya Allah, semua berjalan aman dan lancar,” pungkas Muhammad.
Kloter JKG 1 mulai bergerak dari Madinah ke Mekkah, Sabtu (10/5/2025) pagi.
Mereka menjadi rombongan pertama yang mengambil miqat di Bir Ali.
Perjalanan ini menandai dimulainya rangkaian ibadah umrah wajib.
Pantauan Media Centre Haji dari Abrajtabah Hotel, jamaah mulai bersiap sejak subuh.
Para jamaah pria sudah mengenakan ihram dan mandi dari hotel.
Mereka membawa tas kecil dan perlengkapan ringan menuju bus yang disiapkan.
Kepala Sektor 2 Madinah, Zulkarnain Nasution, mengatakan JKG 1 membawa 393 jamaah.
Kloter ini didampingi empat petugas, termasuk dokter, karena banyak jamaah risti atau berisiko tinggi.
“Semua sudah berihram dari hotel, tinggal sholat dua rakaat di Bir Ali,” ujarnya.
Sarapan tidak disajikan di hotel, tapi dibawa untuk disantap di bus.
Dari data Siskohat, jamaah JKG 1 ini akan menempati Hotel Alghader Sektor 2, Hotel Al Matrafi Tower Sektor 10, dan Aldeera Hotel di sektor 8.
Jamaah diperkirakan tiba pukul 12.00 WAS. Beristirahat sejenak di hotel untuk menyimpan perlengkapan dan berangkat ke Masjidil Haram dengan Bus Salawat yang disiapkan syarikah dengan pengawasan PPIH Arab Saudi.
Persiapan Mekah
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi khusus Daerah Kerja (Daker) Mekah sangat sibuk, Jumat (9/5/2025).
Sehari jelang kedatangan kloter pertama jamaah haji dari Madinah ke Mekah yang dijadwalkan Sabtu 10 Mei siang.
Petugas haji mulai mempersiapkan layanan di daerah kerja Mekah.
Sebanyak tujuh kloter dijadwalkan bergerak dari Madinah pada 10 Mei 2025. Total 2.800 jamaah gelombang pertama dari Madinah akan masuk Mekah.
Petugas memastikan seluruh fasilitas hotel siap menyambut jamaah.
Kepala Daerah Kerja Mekah, Ali Machzumi, meninjau fasilitas hotel pada Jumat.
Ia mengecek langsung kondisi di dua sektor, yaitu Sektor 2 dan 7.
Dua hotel yang dikunjungi adalah Hotel Al Ghadeer dan Burj Alwahda Almutamayiz.
Kedua hotel ini dilengkapi ruang makan dan musala untuk jamaah. Termasuk ruangan khusus di lantai dasar hotel untuk mencuci.
Ada 12 mesin cuci di tempat ini. Kadaker Mekah dan rombongan mengecek satu per satu mesin cuci yang disiapkan pihak hotel.
Ali memastikan fasilitas hotel sesuai standar kenyamanan jamaah haji.
“Alhamdulillah fasilitas setara bintang 4 atau 5 di Tanah Air,” kata Ali saat meninjau salah satu kamar jamaah di Hotel Al Magadeer.
Ali juga memastikan ada fasilitas khusus untuk lansia dan disabilitas.
Setiap kamar memiliki 3 hingga 4 tempat tidur single bed.
Sprei putih bersih dan pencahayaan terang juga disediakan.
Fasilitas lain seperti sajadah, Al Quran, lemari, dan televisi tersedia.
Teko pemanas juga disediakan untuk kenyamanan jamaah di kamar.
Di kamar mandi, tersedia perlengkapan mandi termasuk pengering rambut.
Setiap lorong kamar juga dilengkapi dispenser air minum untuk jamaah.
Pengecekan ini menunjukkan perhatian besar pada kenyamanan jamaah.
Petugas haji berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk jamaah Indonesia. Sementara untuk konsumsi, jamaah haji akan menerima nasi kotak di restoran untuk selanjutnya dikonsumsi bersama atau dibawa ke kamar.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.