Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Niat di Bus Tetap Sah, Calon Jamaah Haji Lansia Tak Perlu Turun di Bir Ali

Jamaah lansia dan disabilitas tak perlu turun dari bus saat miqat di Bir Ali, niat tetap sah.

Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
Media Centre Haji
Jamaah lansia dan disabilitas tak perlu turun dari bus saat miqat di Bir Ali, niat tetap sah. Petugas siapkan layanan efisien dan aman hingga puncak haji. 

TRIBUN-TIMUR.COM – Pergerakan calon jamaah haji gelombang pertama dari Madinah ke Mekkah dimulai pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah, Ali Machzumi, menyatakan kesiapan petugas menyambut jamaah dari Madinah ke Mekkah.

"Alhamdulillah, kita siap melayani jamaah yang tiba di Mekah hari ini," ujar Ali.

Salah satu titik penting perjalanan ini adalah Bir Ali, lokasi miqat atau tempat berniat umrah sebelum memasuki Tanah Haram.

Dengan jumlah jamaah yang besar, efisiensi waktu menjadi hal krusial. 

“Batas waktu di Bir Ali hanya 15 menit. Kita usahakan seefisien mungkin,” kata Muhammad, Kepala Seksi Khusus Bir Ali.

Muhammad menjelaskan, seluruh jamaah diimbau sudah berwudu dan mengenakan pakaian ihram sejak dari hotel.

Suhu tinggi dan jauhnya fasilitas menjadi tantangan. 

Jika jamaah sudah dalam keadaan suci, mereka bisa langsung salat sunnah dan berniat, lalu kembali ke bus tanpa antre kamar mandi.

“Kami sudah menginformasikan ini ke ketua kloter, karu, dan karom,” tambah Muhammad.

Lansia dan Disabilitas Tak Perlu Turun
Khusus jamaah lansia dan disabilitas, mereka tidak perlu turun dari bus untuk berniat.

“Niat tetap sah meski dilakukan dari atas kendaraan,” tegas Muhammad.

“Cuaca sangat panas, jaraknya jauh. Demi keselamatan, tetap di bus saja,” lanjutnya.

Petugas meminta ketua rombongan memastikan seluruh anggota sudah siap miqat sejak dari hotel agar lansia tak kelelahan sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah.

Perhatikan Pintu Masuk Bir Ali

Jamaah juga diminta memperhatikan pintu masuk Bir Ali. Terdapat dua pintu utama, yaitu pintu depan dan belakang.

Kesalahan arah bisa menyebabkan putaran yang memakan waktu.

Miqat Berlangsung Hingga 25 Mei

Proses miqat di Bir Ali berlangsung hingga 25 Mei 2025 untuk seluruh jamaah gelombang pertama yang tiba di Madinah antara 2–16 Mei.

Petugas telah menyiapkan skema rotasi dan distribusi personel selama 15 hari penuh.

Targetnya, jamaah dapat miqat dengan nyaman tanpa antre panjang.

Persiapan Mekkah

Sebanyak tujuh kloter atau sekitar 2.800 jamaah dijadwalkan berangkat dari Madinah ke Mekkah.

Transportasi dan akomodasi telah disiapkan.

"Kami sudah siapkan 20 hotel untuk jamaah yang tiba dari Madinah," ujar Ali.

Petugas juga sudah mengecek fasilitas, termasuk tujuh dapur yang mulai beroperasi untuk menyiapkan konsumsi bagi ribuan jamaah.

Gelombang Kedua Tiba Lewat Jeddah

Sementara itu, gelombang kedua dari Indonesia akan tiba melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, mulai 17 Mei 2025.

Jamaah dari Jeddah akan langsung menuju Mekkah untuk menjalankan umrah wajib.

Ali memastikan semua persiapan telah rampung.

Petugas bekerja 24 jam demi pelayanan maksimal.

Ia mengimbau jamaah menjaga kesehatan dan mematuhi arahan petugas selama di Mekkah.

“Petugas terus berkoordinasi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan jamaah,” ujarnya.

Layanan Haji 2025

Jumlah jamaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 orang, terdiri dari 203.320 jamaah reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.

Pemerintah bekerja sama dengan delapan syarikah (penyedia layanan) untuk akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

Untuk konsumsi, jamaah akan mendapat total 127 kali makan selama di Arab Saudi.

Rinciannya:

84 kali makan di Mekkah

27 kali makan di Madinah

15 kali makan saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna)

1 kali snack berat di Armuzna

Makanan terdiri dari kombinasi makanan segar dan siap saji.

Di Mekkah, tersedia:

72 kali makanan segar

6 kali makanan siap saji (pada 7 dan 8 Dzulhijjah)

6 kali menu puncak (14 dan 15 Dzulhijjah)

Di Madinah, seluruh 27 kali makan berupa makanan segar.

Di Armuzna, disediakan 8 makanan segar dan 7 makanan siap saji.

Dengan kuota 203.320 jamaah reguler, total kotak makan yang disiapkan mencapai 25.821.640 boks.

Penyediaan konsumsi dilakukan secara penuh musim dan memenuhi standar kualitas serta higienitas makanan sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi.

Layanan konsumsi ini dirancang untuk menjaga stamina jamaah selama menjalankan ibadah berat di tengah cuaca ekstrem. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved