Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kongres PDIP

PDIP Sudah Tentukan Calon Ketua untuk Diusung di Kongres, Siapa Berani Gantikan Megawati?

 Juru bicara PDIP Guntur Romli mengatakan pihaknya masih menunggu rapat pleno DPP dahulu sebelum kongres dilaksanakan.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
BENDERA PDIP - Kader PDI Perjuangan mengibarkan bendera partai saat aksi demonstrasi di depan kantor Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (25/6/2020) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kongres PDI Perjuangan (PDIP) bakal segera digelar dalam waktu dekat ini.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan partainya sudah memiliki sosok Ketua Umum.

Sejatinya, Kongres PDIP digelar April namun batal.

 Juru bicara PDIP Guntur Romli mengatakan pihaknya masih menunggu rapat pleno DPP dahulu sebelum kongres dilaksanakan.

"Masih nunggu rapat pleno DPP," kata Guntur kepada wartawan, Kamis (8/5/2025).

Guntur belum dapat memastikan apakah kongres diundur ke bulan Juni yang bertepatan dengan peringatan bulan Bung Karno. Dia hanya memastikan kongres tetap digelar pada tahun ini.

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan dikukuhkan lagi sebagai ketua umum partai itu dalam Kongres PDIP yang diadakan tahun ini.
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan dikukuhkan lagi sebagai ketua umum partai itu dalam Kongres PDIP yang diadakan tahun ini. (Tribunnews.com)

Meski tak merinci kepan pelaksanaannya, Djarot pun menegaskan jika agenda utama dalam Kongres yakni tinggal mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai. 

“Nanti kongres kan tinggal mengukuhkan saja ya. Mengukuhkan Ibu Mega,” kata Djarot saat ditanya wartawan perihal dinamika jelang Kongres di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis malam (8/5/2025).

Ditanya lebih lanjut perihal pelaksanaan Kongres, Djarot enggak menegaskan.

Namun dia memberikan sinyal jika Kongres akan diadakan pada tahun 2025 ini.

“Kan masih ada Juni, Juli, Agustus, September Oktober, masih, sampai Desember. Yang jelas pasti kalau (tahun) ini,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini. 

Djarot juga ditanya perihal sosok yang bakal menjadi Sekrestaris Jenderal (Sekjen) PDIP berikutnya menggantikan Hasto Kristiyanto.

Dia pun enggan berspekulasi.

Menurutnya, seluruh keputusan struktur di partai akan ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Itu kan kewenangan dari ketua umum karena sekjennya sekarang masih Mas Hasto Kristiyanto,” terang Djarot. 

“PDIP solid. Tinggal pengukuhan Ibu ketua Umum,” tandasnya.

Kongres PDIP batal April

PDIP  mengundur pelaksanaan kongres yang sedianya digelar April 2025.

Kabar ini disampaikan setelah terjadinya pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini pun memunculkan beragam isu, di antaranya, terjadinya perpecahan di internal PDIP pascapertemuan Megawati dengan Prabowo itu.

 Selain itu, beredar kabar juga, penundaan kongres karena belum adanya sosok pengganti Hasto Kristiyanto sebagai sekretaris jenderal (sekjen) yang kini tersandung kasus dugaan suap.

Namun, isu ini langsung dibantah Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly.

Yasonna memastikan, PDIP solid.

"Enggak ada. Kita solid lah. Mana ada beda-beda sikap. Solid," kata Yasonna saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (17/4/2025). 

Menurut Yasonna, mundurnya kongres PDIP disebabkan konsolidasi di internal soal jadwal dan lokasi, masih berlangsung.

Mereka ingin, kongres bisa dipersiapkan sematang mungkin. 

"Oh enggak ada. Enggak ada masalah. Kita kan hanya masih konsolidasi saja."

"Kita tunggu saja perintah ketua umum seperti apa nanti," kata Yasonna. 

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia itu mengatakan, pelaksanaan kongres partai tidaklah mudah dan memerlukan biaya yang tak sedikit. 

"Hanya soal persiapannya ini. Kan baru pemilu, baru Pilkada."

"Kan bikin kongres enggak gampang, untuk anggota-anggota itu datang ke lokasi yang ditentukan, perlu biaya," ungkap Yasonna. 

Yasonna juga menepis isu bahwa kongres PDIP mundur karena belum ada sosok yang menjadi calon pengganti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto. 

"Enggak ada isu itu," katanya.

Tetap Tahun Ini

Kabar mundurnya kongres PDIP dari bulan April, disampaikan langsung Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Namun, dia memastikan, Kongres VI PDIP tetap dilaksanakan pada 2025 ini dan tidak akan ditunda sampai tahun berikutnya. 

"Bisa saja mundur dari bulan April. Namun, pastinya, insyaallah, tidak lebih dari tahun 2025," ujar Puan saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (14/4/2025). 

Menurut Puan, sampai saat ini belum ada penetapan soal waktu dan tempat pelaksanaan kongres PDIP

PDIP merasa tak perlu terburu-buru menetapkannya, sambil melihat situasi dan kondisi politik di Tanah Air.

Meski begitu, ketua DPR RI itu mengeklaim bahwa segala persiapan masih tetap berjalan sesuai tahapan perencanaan. 

"Kongres sampai saat ini belum ditentukan akan dilaksanakan kapan, karena melihat situasi dan kondisi yang ada, tentu saja ini tidak perlu dilakukan terburu-buru," kata Puan. 

"Semuanya on the track, masih bisa dilaksanakan tugas-tugas yang ada di internal PDI Perjuangan, dan semuanya berada dalam kendali ketua umum," ujarnya.

Dipengaruhi Sikap Terhadap Pemerintahan

Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai, mundurnya Kongres VI PDIP karena belum adanya kesepakatan di internal partai banteng mengenai sikap partai terhadap pemerintahan saat ini. 

"Ya, saya kira mundurnya jadwal kongres karena internal PDIP masih belum solid terkait sikap PDIP terhadap pemerintah. Apa mau gabung dalam koalisi pemerintahan? Atau tetap sebagai oposisi?" ujar Lili, Selasa (15/4/2025), dikutip dari Kompas.com. 

Dia menilai, sikap partai terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi hal krusial bagi PDIP

Sebab, menurut dia, saat ini, di internal partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu belum solid atas posisi pemerintah terhadap pemerintahan.

"Sikap ini menjadi sesuatu yang krusial dan kritis di internal PDIP."

"Seperti diketahui, ada dua faksi yang berbeda di internal PDIP. Faksi Mbak Puan Maharani yang condong untuk gabung dalam pemerintahan dan Faksi DPP agar PDIP tetap di luar pemerintahan," kata Lili. 

Terbelahnya sikap di antara internal PDIP, kata Lili, membuat penetapan atau kesepakatan soal jadwal kongres menjadi belum tercapai.

"Nah, dengan terbelahnya sikap tersebut, belum solid, membuat kongres diundur. Karena dalam kongres tersebut kan harus ada keputusan yang harus diambil terkait dengan sikap dan arah PDIP terhadap pemerintahan Prabowo," jelas Lili. 

Selain itu, Romli menilai bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo turut berpengaruh terhadap rencana kongres partai. 

Dia pun meyakini bahwa hasil pertemuan antara Megawati dan Prabowo belum berhasil membuat dua faksi di internal PDIP mencapai titik temu. 

"Ya, saya kira berpengaruh. Pertemuan tersebut makanya bersifat tertutup dan tidak disampaikan ke publik juga apa isi dari pertemuannya. Jadi belum ada titik temu di antara dua faksi tersebut," katanya. (Kompas.com/Tria Sutrisna)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P Bantah Kongres Mundur karena Internal Terpecah dan Belum Ada Pengganti Hasto".

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Djarot Buka Suara soal Kongres PDIP: Tinggal Mengukuhkan Megawati Soekarnoputri

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved