Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Zainuddin Endi Bangga Anaknya Hafal 30 Juz di Ponpes Al Junaidiyah Biru Bone

Raehan Zafran, santri Ponpes Al Junaidiyah Biru, sukses hafal 30 juz. Ayahnya, Zainuddin Endi, sebut ini hasil perjuangan dan ketekunan sejak kecil.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Zainuddin Endi
PENGHAFAL ALQURAN - Raehan Zafran saat berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz di Ponpes Al Junaidiyah Biru beberapa waktu lalu.  Raehan Zafran berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz di Ponpes Al Junaidiyah Biru. Sang ayah, Zainuddin Endi, bangga atas perjuangan panjang anaknya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONEZainuddin Endi adalah ayah Raehan Zafran, santri kelas 2 Madrasah Aliyah Pondok Pesantren (Ponpes) Al Junaidiyah Biru.

Dengan mata berkaca-kaca, Zainuddin mengaku Raehan baru saja menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an.

Ketua Ikatan Alumni Pesantren Al Junaidiyah Biru ini mengatakan, sejak kecil Raehan telah menanamkan cita-cita menjadi hafidz Al-Qur’an.

"Ia (Raehan) tidak sekadar menjadikannya sebagai angan, melainkan sebagai tujuan hidup yang diperjuangkan setiap hari. Bahkan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, Raehan lebih memprioritaskan hafalan Al-Qur’an dibanding pelajaran umum," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (8/5/2025).

Hal itu sempat membuat nilai pelajaran umum terabaikan, namun semangatnya tak goyah.

"Ketika teman-teman sebayanya sibuk dengan permainan dan tugas sekolah, ia justru tenggelam dalam lembar demi lembar mushaf Al-Qur’an. Hingga tamat sekolah dasar, saya telah menghafal sekitar lima juz," ujarnya.

"Meski belum lancar dan mutqin, semangatnya tidak surut. Raehan menyadari bahwa perjalanan menjadi hafidz sejati adalah proses panjang yang memerlukan ketekunan dan kesabaran," sambungnya.

Lulus SD, Raehan memutuskan sendiri melanjutkan pendidikan di MTs Pesantren Al Imam Ashim Makassar.

"Di pesantren ini, ia benar-benar menempa dirinya dalam suasana yang mendukung untuk memperdalam hafalan. Semangat dan kedisiplinan para penghafal Al-Qur’an di sana turut menginspirasi Raehan. Dalam waktu beberapa tahun, ia berhasil menambah hafalannya hingga mencapai 26 juz," bebernya.

"Namun Raehan tidak merasa cukup. Ia sadar bahwa menghafal saja belum cukup; yang lebih penting adalah menjaga dan menyempurnakan hafalan tersebut hingga benar-benar mutqin," lanjutnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren Al Imam Ashim, Raehan lanjut ke Pesantren Modern Al Junaidiyah Bone untuk memperdalam dan menyempurnakan hafalannya.

"Di Pesantren Modern Al Junaidiyah Bone, Raehan mengambil langkah penting yang tidak mudah. Ia memilih untuk mengulang hafalannya dari juz pertama. Meski telah menghafal 26 juz, ia ingin memastikan hafalannya benar-benar kuat. Dari awal kelas XI, ia mulai mengulang satu per satu juz hingga akhirnya berhasil menyempurnakan 30 juz secara utuh," akunya.

Zainuddin menyampaikan ucapan selamat untuk putranya, Raehan Zafran Al Hafidz.

"Semoga hafalan yang telah diraih dapat terus dijaga, dimantapkan, dan diamalkan sepanjang hayat. Semoga Allah menjadikannya sebagai cahaya bagi keluarga, masyarakat, dan agama, serta memberinya kekuatan untuk terus menebar manfaat sebagai penjaga Kalamullah yang setia," tandasnya.

Raehan saat dikonfirmasi di pondok mengaku sering menghabiskan waktu untuk muroja’ah dan setoran hafalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved