Haji 2025
Pembagian Kartu Nusuk di Hotel, Jamaah Haji Indonesia Wajib Pakai 'Smart Card' Itu di Tanah Suci
Proses pembagian dan aktivasi Kartu Nusuk (smart card) bagi jamaah haji Indonesia yang tiba di Madinah resmi dimulai malam ini
Penulis: Mansur AM | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN-TIMUR.COM - Proses pembagian dan aktivasi Kartu Nusuk (smart card) bagi jamaah haji Indonesia yang tiba di Madinah resmi dimulai malam ini, Jumat (2/5/2025), pukul 20.00 waktu setempat.
Kartu pintar ini menjadi identitas digital resmi yang wajib dimiliki setiap jamaah selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mewajibkan setiap jamaah haji untuk memiliki dan mengaktifkan Kartu Nusuk sebagai syarat utama dalam menjalankan rangkaian ibadah haji.
Tanpa kartu ini, jamaah tidak diizinkan memasuki wilayah suci Makkah dan Madinah, serta tidak dapat mengikuti puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Bagi jamaah yang tiba melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kartu Nusuk akan dibagikan langsung oleh syarikah, yaitu perusahaan penyedia layanan jamaah haji di Arab Saudi, saat jamaah tiba di hotel.
Proses ini dilakukan untuk memastikan setiap jamaah menerima kartu secara langsung dan tepat waktu.
Setelah menerima kartu, jamaah diwajibkan untuk mengaktifkannya dalam kurun waktu 1x24 jam.
Baca juga: 187.773 Visa Jamaah Haji Reguler Sudah Terbit, 4.778 Masih Menunggu
Proses aktivasi meliputi pemindaian kartu, pengalungan kartu kepada jamaah, serta pengambilan foto setengah badan jamaah dengan kartu yang terlihat jelas bersama wajah mereka.
Dokumentasi ini menjadi bagian dari prosedur resmi yang harus dilakukan oleh syarikah.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, M Luthfi Makki, menjelaskan bahwa Kartu Nusuk berfungsi sebagai pengganti visa dan identitas digital jamaah.
Baca juga: Sulsel Butuh Banyak Kuota Haji
"Kartu ini akan digunakan sebagai identitas resmi jamaah selama berada di Tanah Suci, termasuk saat memasuki Makkah dan mengikuti rangkaian ibadah di Armuzna," ujar Luthfi.
Kartu Nusuk memiliki desain dominan warna cokelat dan putih, dengan bagian depan menampilkan foto dan data profil jamaah, termasuk nama, tempat dan tanggal lahir, nomor visa, serta informasi akomodasi jamaah di Makkah.
Kartu ini juga dilengkapi dengan kode batang dan QR Code yang dapat dipindai untuk memverifikasi data jamaah.
Baca juga: Telkomsel Siagakan Layanan 24 Jam untuk Jemaah Haji di Tanah Suci
Penerapan Kartu Nusuk bertujuan untuk mempermudah identifikasi jamaah resmi dan mencegah keberadaan jamaah haji ilegal.
Dengan sistem ini, keamanan dan ketertiban pelaksanaan ibadah haji diharapkan dapat meningkat, serta meminimalisir risiko jamaah tersesat atau kehilangan selama berada di Tanah Suci.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.