Kampus Berdampak
LLDikti IX Luncurkan Kampus Berdampak di UMI Makassar
LLDikti IX resmi luncurkan Program Kampus Berdampak di UMI Makassar. Program ini tingkatkan relevansi tridharma perguruan tinggi bagi masyarakat.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX resmi meluncurkan Program Kampus Berdampak di Auditorium Al Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Jumat (2/5/2025).
Program ini kelanjutan sekaligus penyempurnaan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah berjalan beberapa tahun terakhir.
Peluncuran sejalan dengan perubahan kebijakan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Program Kampus Berdampak menekankan kebermanfaatan nyata dari aktivitas perguruan tinggi bagi masyarakat dan dunia kerja.
Kepala LLDikti Wilayah IX, Dr Andi Lukman, mengatakan perubahan nama ini bukan sekadar simbolik.
Program ini membawa kebijakan baru mengintegrasikan penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat secara lebih aplikatif.
“Kampus tidak hanya menghasilkan laporan hasil penelitian, tetapi juga harus memastikan hasil tersebut berdampak langsung di ruang kerja dan bagi masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/5/2025).
Ia menambahkan, program ini mendorong peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi agar semakin relevan dengan kebutuhan bangsa.
“Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga adaptif dan kontributif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Andi Lukman menyebut skema hibah dalam MBKM akan tetap dilanjutkan dan diperkuat dalam Program Kampus Berdampak.
Program ini juga membuka peluang kolaborasi lebih luas antara perguruan tinggi, pemerintah, industri, dan komunitas.
“Skema hibah akan tetap didanai pemerintah dengan syarat program diajukan benar-benar memberikan dampak signifikan,” sebutnya.
Ia berharap seluruh perguruan tinggi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua dapat mengadopsi dan mengimplementasikan Program Kampus Berdampak secara optimal.
“Kami optimis, jika semua pihak berkomitmen, maka perguruan tinggi kita akan semakin berperan dalam membangun bangsa,” tambahnya.
Rektor UMI, Prof Hambali Thalib, menyatakan kesiapan UMI untuk menindaklanjuti dan menerapkan konsep Kampus Berdampak di berbagai kegiatan akademik.
Transaksi BI Fast 12 Kali APBD Sulsel, Capai Rp124 Triliun dalam 6 Bulan |
![]() |
---|
Profesor Unhas Kritik Standar Kelayakan Calon Peserta Pemilu |
![]() |
---|
Aparat Desa Jenetallasa Jeneponto Jadi Tersangka, Berkas Penganiayaan Dilimpahkan ke Kejaksaan |
![]() |
---|
Profil Dr Armanto Makmun Dosen Kedokteran UMI Kini Jabat Direktur Utama RS Ibnu Sina Makassar |
![]() |
---|
Mayoritas Warga Hanya Tamat SD, Camat Sangkarrang Minta Syarat Pendidikan RT Dihapus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.