Kenapa Mayoritas Penjahit di Makassar Orang Soppeng?
Pendiri Emerald, Muhammad Aras menyampaikan mulanya dia bekerja sebagai pegawai tukang jahit di Sony Taylor.
TRIBUN-TIMUR.COM- Jawaban pertanyaan antroposentris di atas sama dengan sejarah terbangunnya satu kota.
Dan, sejarah kota tua, seperti Makassar, Jakarta, Surabaya, atau Medan, dibangun dan dibesarkan oleh para pendatang (urban).
Mereka hidup, bertarung dan membangun kota itu dari kumpulan nilai, semangat, kedekatan dan keterampilan tua di kampung moyang dan tanah kelahirannya.
Di Makassar, polarisasi profesi atau jasa usaha berdasarkan asal daerah relatif mudah diidentifikasi.
Pedagang ikan bakar dan sop saudara kebanyakan asal Pangkep.
Pedagang sate dari Maros atau Galesong Takalar.
Pedagang kebutuhan harian, dan kain di pasar, toko-kedai kebanyakan dari Wajo atau Bone.
Warga asal Toraja , selain profesor perawat, guru, juga secara tradisional banyak jadi tukang, teknisi dan revarator alas kaki.
Warga asal Jeneponto, kebanyakan jadi sopir, tukang becak-bentor, atau personel TNI.
Sedangkan warga Gowa, banyak jadi pedagang dan distributor buah dan sayuran.
Pendiri Emerald, Muhammad Aras menyampaikan mulanya dia bekerja sebagai pegawai tukang jahit di Sony Taylor.
Saat pertanyaan itu diajukan ke penjahit senior asal Soppeng, Haji Sahlan (65), jawabannya adalah kronologis sejarah.
"Tahun 1976, jamannya Pak Ahmad Lamo gubernur, ada konveksi besar milik Haji Abu di dekat Pasar Sentral. Mereka dapat proyek jahit baju dinas dan anak sekolah. Ada lebih 50 penjahitnya, semua dari Soppeng," ujar pemilik Sahlan Taylor di Jl Cumi-Cumi, Kelurahan Malimongan Baru, Bontoala, Makassar, Rabu (1/5/2025) lalu.
Dia menyebut, selain konveksi milih haji Abu, banyak pemilih usaha taylor menggunakan jasa warga asal Soppeng sebagai penjahit.
Ahmad Lamo adalah gubernur ke-2 Sulsel (1966-1978).
UKDPA Serentak, KAI Sulsel Siap Cetak Advokat Profesional |
![]() |
---|
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Dukung KPID Sulsel, Dorong Pengawasan Media Baru |
![]() |
---|
UNM Kukuhkan 24 Insinyur Baru, Prof Andi Aslinda Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul |
![]() |
---|
Sosok Ade Ary Syam Indradi, Satu-satunya Kabid Humas Polda Berpangkat Brigjen |
![]() |
---|
Andi Ugi 33 Tahun Jadi Anggota Dewan, dari Bantaeng ke Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.