Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musabaqah Qiraatil Kutub

Presiden Prabowo Akan Buka Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional dan Asia Tenggara di Ponpes Asadiyah

Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning ini rencananya digelar di Pondok Pesantren Asadiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Sel

TRIBUN-TIMUR.COM/Muh Nur Alqadri Sirajuddin
Peserta rapat koordinasi Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional Kemenag RI di Hotel Swiss Bell-in Jl Ujung Pandang, Makassar, 29 April hingga 1 Mei 2025.llll 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat nasional dan Asia Tenggara tahun 2025.

Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning ini rencananya digelar di Pondok Pesantren Asadiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, 1-7 Oktober 2025 mendatang.

Jika tak ada halangan, Presiden RI Prabowo Subianto akan membuka acara ini.

Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr Basnang Said, menyampaikan bahwa perhelatan akbar ini merupakan yang pertama kali digelar di kawasan Indonesia Timur.

"Untuk memantapkan persiapan lomba MQK ini, kami menggelar rapat koordinasi bersama Pemprov Sulsel dan Pemkab Wajo, serta seluruh stakeholder terkait," ujar Basnang kepada Tribun-Timur.com di sela rapat koordinasi di Hotel Swiss Bell-in Jl Ujung Pandang, Makassar, 1 Mei 2025.

Rapat koordinasi ini membahas berbagai hal penting terkait pelaksanaan lomba, seperti dewan juri, akomodasi peserta, hingga konsep kegiatan, serta berbagai hal teknis menyangkut perlombaan tersebut.

"Dengan rapat ini, kami harap semua akan semakin jelas terkait apa saja yang harus dilakukan," jelas Basnang.

Ia menambahkan, lomba MQK dijadwalkan berlangsung 1–7 Oktober 2025 dan diharapkan mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

Menariknya, Menteri Agama RI Nazaruddin Umar juga akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah yang dinilai berkontribusi besar dalam pengembangan pondok pesantren.

"Kami akan mengundang gubernur, wali kota, dan bupati yang memiliki indikator keberpihakan terhadap pembangunan pondok pesantren," tambahnya.

Untuk tingkat nasional, peserta berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Sementara itu, pada tingkat Asia Tenggara, MQK akan diikuti oleh peserta dari 10 negara.

"Setiap negara direncanakan mengirim empat utusan. Total peserta yang hadir diperkirakan sekitar 1.700 orang dan akan ditempatkan di Ponpes As'Adiyah Sengkang," kata Basnang.

Rapat koordinasi ini menjadi bagian dari persiapan pelaksanaan MQK sebagai ajang pembacaan kitab-kitab kuning klasik yang melibatkan pesantren dari seluruh Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara. 

Basnang Said, menjelaskan bahwa MQK tahun ini tidak hanya berskala nasional, melainkan juga melibatkan peserta dari kawasan Asia Tenggara. "Ini langkah penting untuk memperluas jejaring pesantren dan memperkenalkan tradisi intelektual Islam Nusantara di tingkat internasional," ujarnya.

Menurut Basnang, MQK tidak hanya kompetisi biasa. Ia menekankan, lomba ini bertujuan menguatkan tradisi keilmuan pesantren yang berbasis kitab kuning, serta mendorong generasi muda pesantren untuk terus mengasah kemampuan literasi teks klasik berbahasa Arab.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved