Membumikan Literasi, Memajukan Bangsa
Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional dan bahasa ilmu pengetahuan, masih belum sepenuhnya mendapatkan tempat dalam wacana akademik
Padahal, menulis dalam bahasa ibu yang kuat sebenarnya dapat memperluas jangkauan gagasan dalam masyarakat.
Selain itu, penguatan literasi juga tidak bisa dilepaskan dari penyediaan sumber bacaan yang memadai. Perpustakaan perguruan tinggi harus bertransformasi menjadi pusat pembelajaran berbasis digital yang ramah anak muda.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Transformasi Perpustakaan Perguruan Tinggi (2024), bertujuan untuk menciptakan ruang literasi adaptif yang memadukan budaya membaca dengan teknologi.
Hal ini penting agar mahasiswa tidak hanya mengakses informasi, tetapi juga belajar untuk memverifikasi dan memprosesnya secara kritis.
Terakhir, sangat penting untuk menyadari bahwa membudayakan literasi juga berarti memanusiakan pendidikan.
Ketika mahasiswa diberi ruang untuk membaca, berdiskusi, dan menulis tanpa tekanan administratif yang kaku, kampus akan menjadi ruang yang aman untuk berpikir.
Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional, mari kita bangun ekosistem literasi yang berkeadilan-yang tidak hanya menghasilkan lulusan, tapi juga pemikir dan pembelajar sepanjang hayat.
Di Depan Maba, Prof Andis Ungkap Target Unismuh Jadi Kampus Riset Bereputasi Internasional 2028 |
![]() |
---|
Hari Pelanggan Nasional, Direksi Yamaha Layani Langsung Konsumen di Makassar |
![]() |
---|
Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti ke Makassar Besok, Bahas AI di Unismuh |
![]() |
---|
Kepsek SMA Ki Hajar Dewantara Makassar: Tidak Benar Sekolah Kami Belum Miliki Izin Operasional |
![]() |
---|
Unismuh Makassar Siapkan Rp1,8 Miliar Majukan Riset dan PKM Berbasis Hilirisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.