Haji 2025
Jamaah Haji Luwu Gabung Kloter 16 Bersama Pangkep, Berangkat 11 Mei
Kasi Haji Kementerian Agama Kabupaten Luwu, H Armin mengungkapkan, masa tunggu calon jemaah haji di Luwu saat ini sekitar 24 tahun.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Kabupaten Luwu mencatatkan diri sebagai salah satu daerah dengan daftar tunggu haji tercepat di Sulawesi Selatan.
Kasi Haji Kementerian Agama Kabupaten Luwu, H Armin mengungkapkan, masa tunggu calon jemaah haji di Luwu saat ini sekitar 24 tahun.
Angka yang relatif singkat dibandingkan kabupaten lain.
"Daftar tunggu kita tercepat di Sulsel. Luwu dan Enrekang itu mirip. Kalau mendaftar sekarang, perkiraan berangkatnya 24 tahun lagi," ujar Armin, Selasa (29/4/2025).
Saat ini, tercatat sebanyak 6.104 orang dalam antrean untuk berangkat haji dari Luwu.
Dengan kuota tahunan sebanyak 259 jemaah, antrean tetap berjalan stabil.
Menanggapi soal kemungkinan ada jemaah dari luar daerah yang mendaftar di Luwu karena daftar tunggunya yang lebih cepat, Armin menegaskan bahwa seluruh pendaftar adalah penduduk resmi Luwu.
"Mereka semua pakai NIK Luwu. Kalau bukan penduduk sini, tidak akan bisa muncul namanya di sistem pendaftaran," tegasnya.
Untuk tahun ini, sebanyak 272 jemaah calon haji dari Luwu akan diberangkatkan, bergabung dengan 114 jemaah dari Kabupaten Pangkep di Kloter 16.
Pelepasan jemaah dijadwalkan berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Luwu pada 10 Mei pagi.
Setelah itu, para jemaah akan diberangkatkan menggunakan 10 unit bus menuju Asrama Haji Sudiang, Makassar, dan diperkirakan tiba pada pukul 20.00 Wita.
Selama di Asrama Haji, para jemaah akan menjalani masa karantina singkat selama 24 jam.
"InsyaAllah, jemaah kita akan berangkat ke tanah suci pada malam berikutnya, tanggal 11 Mei pukul 23.00 Wita," tandas Armin.
Armin juga memastikan, seluruh JCH telah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit daerah.
"Kalau nama yang bersangkutan belum muncul di pelunasan biaya haji, biasanya karena belum mengisi laporan pemeriksaan kesehatannya,” ujarnya.
Terkait pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), pemerintah memberikan perpanjangan waktu untuk tahap kedua.
“Sebelumnya dijadwalkan berakhir 17 April, kini diperpanjang hingga 25 April,” aku Armin.
Ia menambahkan, jumlah jemaah asal Luwu tahun ini bertambah dari kuota permanen yang hanya 259 orang.
“Kita dapat tambahan dari pergeseran kuota nasional ke Pemprov Sulsel, dan itu dibagi ke beberapa daerah termasuk Luwu,” terangnya.
Kata Armin, dari total 271 jemaah, sebanyak 195 di antaranya adalah perempuan, mayoritas merupakan ibu rumah tangga.
Sementara itu, jemaah laki-laki berjumlah 76 orang.
Beragam latar belakang profesi mereka, mulai dari PNS 43 orang, petani dan nelayan 45 orang, swasta 56 orang, pensiunan 5 orang, hingga pelajar 2 orang dan satu anggota TNI.
Adapun JCH termuda tercatat atas nama Fiko Adiaksa, berusia 22 tahun asal Kecamatan Bajo.
Sementara yang tertua adalah Ambo Baru, 94 tahun, dari Kecamatan Larompong.
Terpisah, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid menyebut, Luwu merupakan kabupaten tercepat masa tunggu jamaah hajinya.
"Data per hari ini masa tunggu tercepat untuk kabupaten/kota di Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Luwu yaitu 24 tahun, sedangkan yang paling lama itu adalah Kabupaten Bantaeng yang sampai 49 tahun,” ujarnya saat memberikan manasik haji di Luwu.
Laporan Jurnalis Tribun-Timur Muh Sauki Maulana
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.