Teliti Wisata Semenanjung Berbasis Transportasi, Indriaty Wulansari Raih Doktor Teknik Sipil Unhas
Indriaty Wulansari menjalani ujian promosi doktor pada Program Doktoral Ilmu Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Unhas.
Makassar, Tribun - Staf pengajar di Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Makassar Indriaty Wulansari, berhasil meraih gelar doktor di Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar.
Indriaty Wulansari menjalani ujian promosi doktor pada Program Doktoral Ilmu Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Unhas.
Promosi doktor ini dilaksanakan di JK Building Fakultas Teknik Unhas Kampus Gowa, Jl Poros Malino, Jumat (25/4).
Indriaty mempertahankan disertasinya berjudul Model Pemilihan Moda dan Rantai Perjalanan Wisatawan Domestik di Wilayah Semenanjung Pulau Sulawesi Selatan.
Semenanjung Bira berada di ujung selatan Semenanjung Pulau Sulawesi Selatan dan memiliki ciri geografis khas seperti pesisir.
Dalam RTRW Kabupaten Bulukumba, Tanjung Bira ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dari aspek pariwisata dan ekonomi, artinya wilayah ini bukan hanya destinasi, tapi juga simpul pembangunan wilayah pesisir.
Ini menjadikan Bira relevan sebagai contoh untuk kawasan serupa di semenanjung.
"Namun, disadari bahwa kawasan Semenanjung Sulsel sangat luas dan beragam. Jadi disampaikan bahwa Bira diposisikan sebagai representative case study dan dijadikan contoh dengan konteks yang mirip secara struktural dengan wilayah lain di semenanjung Pulau Sulawesi Selatan," papar Indriaty.
Hasil dan temuan ini dapat dijadikan rujukan awal untuk pengembangan studi lanjutan di lokasi lain.
Berdasarkan hasil analisis, perbandingan probabilitas model pemilihan moda perjalanan saat observasi terhadap model memiliki tingkat validitas rata-rata sebesar 98,40 persen. Probabilitas rantai perjalanan berdasarkan observasi dengan model sebesar 97,65 persen.
“Membandingkan model dengan studi serupa dilakukan dengan merujuk pada indikator yang memiliki pengaruh signifikan serta probabilitas keterpilihan moda dan rantai perjalanan," lanjutnya.
Tolak ukur utama yang digunakan adalah kesesuaian antara indikator-indikator yang digunakan dalam model terdahulu dengan indikator yang diadopsi dalam penelitian ini.
Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini mencakup faktor-faktor yang telah dinyatakan valid dan signifikan.
Indikator tersebut meliputi usia, pendapatan, asal wisatawan, lokasi daerah tujuan wisata, jumlah kunjungan, jumlah rombongan, estimasi waktu tiba, lama perjalanan, fleksibilitas, fasilitas, kemudahan akses, biaya, jarak, waktu, keamanan, daya tarik destinasi, jenis kegiatan, dan tujuan pergerakan.
Dengan menggunakan indikator-indikator tersebut, penelitian ini tidak hanya menilai relevansi variabel dalam konteks saat ini.
"Penelitian ini juga memberikan dasar yang lebih kuat untuk mengevaluasi konsistensi model dengan studi sebelumnya. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah, stakeholder, dan peneliti selanjutnya dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kenyamanan sistem transportasi pariwisata," jelas Indriaty.
Dengan menjadikan indikator-indikator yang terbukti memiliki pengaruh signifikan sebagai dasar, kebijakan praktis terkait moda transportasi dan rantai perjalanan wisata dapat dirancang secara lebih efektif.
Sebagai tim Promotor adalah Prof Dr Ir Sumarni Hamid Aly MT IPU; Prof Dr Eng Ir Muhammad Isran Ramli ST MT IPM ASEAN Eng; dan Dr Eng Ir Muralia Hustim ST MT IPM.
Adapun penguji eksternal Dr Ir Putu Hermawati MT (Dosen Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali) dan penguji internal Prof Ir Sakti Adji Adisasmita MSi MEngSc PhD IPU ASEAN Eng; Prof Dr Eng Ir Rita Irmawaty ST MT; Dr Andi Sitti Chairunnisa Mappangara ST MT; dan Dr Eng Ir Abdul Rachman Rasyid ST MSi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.