Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Peringatan Amarah

29 Tahun 'Amarah', Hindari Lewat Depan Kampus UMI Makassar Hari Ini

Hindari melintas di Jalan Urip Sumoharjo sekitar kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulsel, Kamis (24/4/2025) siang hingga sore ini.

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
PERINGATAN AMARAH - Peringatan tragedi Amarah, di depan Kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, Rabu (24/4/2024). Mahasiswa memblokade jalan dan menyebabkan macet total. 

Unjuk rasa di Makassar pada 24 April 1996 diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota itu.

Unjuk rasa yang berlangsung serentak di depan kampus masing-masing itu menuntut pencabutan surat keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 93 Tahun 1996 tertanggal 16 April 1996, tentang kenaikan tarif angkutan umum dalam kota (mikrolet) dari Rp 300 menjadi Rp 500.

Kenaikan tarif ini dianggap memberatkan, meski khusus bagi mahasiswa dan pelajar dikenakan potongan 40 persen.

Kerusuhan di Makassar diawali pukul 09.00 Wita di depan Kampus II Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Sebuah truk pengangkut sampah dicegat dan digulingkan di tengah jalan.

Tak hanya itu, Terminal Angkutan Darat Panaikang yang letaknya bersebelahan dengan kampus perguruan tinggi swasta itu terpaksa ditutup.

Sebelumnya di depan kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) sejak pukul 08.30 Wita, ratusan mahasiswa mencegat petepete jurusan Daya-Makassar Mall.

Seluruh penumpang dipaksa turun, dan sopir yang tetap bersikeras membawa penumpang menjadi sasaran lemparan batu.

Sementara itu di bagian selatan kota, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin, memblokir Jl Sultan Alauddin.

Mereka kemudian membakar ban-ban bekas di tengah jalan.

Tidak satu pun petepete yang dibebaskan melewati bagian timur jalan tersebut.

Hingga sore hari, aksi mahasiswa IAIN masih terus berlangsung.

Tindakan serupa dilakukan pula oleh mahasiswa Universitas 45 dan IKIP Ujungpandang.

Sasaran lemparan batu bahkan bukan hanya petepete, tapi juga taksi, kendaraan bernomor pelat merah, dan kendaraan militer.

Selama tiga hari aksi, tercatat 15 taksi dan 11 mikrolet rusak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved