Fauziah Zulfitri Lulusan UI Launching Buku 'Becoming Assertive Leader', Ulas 2 Macam Tipe Pemimpin
Seratusan tamu undangan hadir dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga, kerabat, rekan sejawat dan para pengusaha.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Founder of Insight Indonesia, Fauziah Zulfitri, melaunching buku terbarunya berjudul Becoming Assertive Leader (Memimpin dengan Cinta dan Ketegasan).
Launching buku digelar di Ballroom Eboni 2 Hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sabtu (19/4/2025).
Seratusan tamu undangan hadir dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga, kerabat, rekan sejawat dan para pengusaha.
Fauziah Zulfitri mengungkapkan, buku Becoming Assertive Leader ini membahas pemimpin yang mau belajar untuk bisa berkomunikasi secara efektif, objektif dan bisa membantu timnya bertumbuh, berkembang jadi lebih baik.
Sebab, ia menilai leader itu ada dua macam, pertama pasif, tidak enakan.
Kedua agresif, banyak menyerang, meremehkan dan melemahkan bawahannya.
Makanya di buku ini, prinsip pemimpin itu bisa adil kepada anggota timnya dengan bisa menyampaikan pola komunikasi dengan assertive.
“Assertive itu kedua belah pihak tidak dilanggar haknya, tidak ada saling menzalimi, kalimat dipilih juga positif, tapi semuanya dalam koridor menghargai. Buku ini memimpin dengan cinta dan ketegasan. Bagaimana bisa tetap tegas dengan penuh cinta kepada anggota timnya,” ungkapnya saat ditemui usai launching buku.
Fauziah Zulfitri terdorong menulis buku ini sebagai bentuk kepeduliannya kepada para pemimpin.
Sebagai coach dan mentor, ia banyak bertemu dengan pemimpin muda yang pintar dan hebat.
Namun, para pemimpin muda ini ketika berhadapan dengan bawahannya terkadang agresif dan pasif.
“Kalau mau jadi pemimpin yang berdampak, bisa mendorong dirinya agar jadi pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan objektif, jelas, clear, terarah, fokus dan dasarnya adalah empati dan tidak menyakiti orang lain,” tuturnya.
Dengan membaca buku berjumlah 250 halaman ini, ia mengatakan, setiap pemimpin bisa membangun tim yang bergerak maksimal dan mencari hasil maksimal.
Selain itu, akan memperlakukan orang lain dengan secara respek, penuh penghargaan serta didasari kasih sayang.
“Timnya akan merasa aman, nyaman, bisa menjadi diri sendiri dengan baik dan dapat hasil berasa lebih baik,” tutur pemegang sertifikat internasional Certified Professional Coach (ICF).
Menurut Fauziah Zulfitri, buku Becoming Assertive Leader ini bisa menemani perjalanan seorang pemimpin.
Ketika coba merefleksi diri dalam memimpin bisa kembali ke buku ini.
“Buku ini kayak teman, kalau butuh referensi, butuh berlatih, mau berdialog dengan dirinya, bisa ke sini (buku). Ini menjadi nilai tawar buku Becoming Assertive Leader,” tuturnya.
Pria akrab disapa Ochi ini berharap, karyanya ini bisa memberikan dampak besar bagi yang pembaca dan publik.
Mereka yakin bisa melakukan apapun setelah membaca buku ini. Tak ada lagi keraguan karena ada beberapa latihan diberikan dalam buku.
“Saya harapkan setiap yang selesai baca buku ini, merasa saya bisa,” harapnya.
Tak Berhenti Berkarya
Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini tak akan berhenti berkarya.

Ia akan menulis kembali untuk melengkapi tetraloginya. Buku Becoming Assertive Lead merupakan buku kedua dirilisnya setelah buku Coach.
Buku ketiga kemungkinan tentang memotivasi orang lain, sedangkan buku keempat tentang bagaimana membangun tim high performance.
“Saya sudah desain ada empat buku nanti,” sebutnya.
Momen Kartini
Launching buku Becoming Assertive Leader berdekatan dengan momen Hari Kartini yang akan jatuh pada Senin (21/4/2025).
Fauziah Zulfitri menuturkan, buku ini juga dikaitkan dengan pemberdayaan perempuan.
Lantaran selama ini perempuan banyak disanksikan ketika jadi pemimpin.
Namun, ia ingin menjadi contoh bahwa seorang pemimpin perempuan bisa berdampak, bisa tegas. Anggapan perempuan tidak bisa tegas dan emosian ingin dihilangkan.
“Saya memberikan konsep ketegasan itu tidak melihat jenis kelamin. Perempuan itu bisa berdampak dalam ketegasannya, bisa dicintai, tidak dianggap musuh dan bisa memberdayakan timnya,” pungkasnya. (*)
Harga Emas Kota Makassar 9 Oktober 2025 |
![]() |
---|
BRImo, Andalan Haji Makmur untuk Kebutuhan Hidup hingga Passolo |
![]() |
---|
Suporter Timnas Indonesia di Makassar 'Gigit Jari', Prediksi Skor Meleset Jauh: 'Garuda' Tumbang |
![]() |
---|
Status Kiper Muda Raka Octa Bernanda Bersama PSM Makassar Terjawab |
![]() |
---|
Anggu Rahman, Ketua RW Asal Enrekang Edukasi Warga Batua Lewat Gerakan Daur Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.