Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda Golkar

IAS Pakai Baju Kuning Sowan ke Bahlil Lahadalia Jelang Musda Golkar, Apa Dibahas?

Ilham Arief Sirajuddin menemui Bahlil Lahadalia jelang Musda Partai Golkar Sulsel.

Editor: Sudirman
Instagram @Acho145
MUSDA GOLKAR - Ilham Arief Sirajuddin saat menemui Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadlia. Nama Ilham disebut-sebut akan maju di Musda Golkar Sulsel. 

Suhu politik di tubuh Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai menghangat menjelang Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan berlangsung pada Mei 2025.

Sejumlah tokoh mulai bermanuver, memperkuat jejaring, hingga menjalin komunikasi intensif dengan para senior partai.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham.

Idrus mengaku hampir semua figur yang digadang-gadang bakal maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel telah berkomunikasi dengannya.

“Saya harus jujur, hampir semua sudah datang. Ada yang konsultasi, ada yang izin maju, ada pula yang tanya saya dukung siapa," ujar Idrus kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Menurut Idrus, komunikasi politik bukan sekadar mencari restu, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai etika dalam organisasi partai.

Baginya, etika politik tetap harus dikedepankan.

Ia menegaskan tidak menutup pintu bagi siapa pun yang ingin berdialog atau berkonsultasi.

"Jadi ada datang mempertanyakan siapa yang anda dukung, ada yang datang izin mau maju, yah silakan saja. Hampir semua yang ada di sini," tambahnya.

Meski begitu, Idrus menegaskan bahwa niat membesarkan partai harus menjadi tujuan utama, bukan ambisi pribadi.

Pernyataan Idrus memperkuat spekulasi bahwa Musda Golkar Sulsel akan berlangsung ketat.

Nama-nama seperti Munafri Arifuddin (Appi), Ilham Arief Sirajuddin (IAS), dan Taufan Pawe disebut sebagai kandidat kuat.

Sebelumnya, Idrus Marham juga memberi peringatan keras kepada seluruh kader agar tidak terjebak dalam praktik politik titipan yang dinilai dapat merusak marwah partai.

Mantan Menteri Sosial RI (2018) itu menilai Musda harus menjadi ajang melahirkan pemimpin dari proses politik sehat, bukan hasil kompromi di balik layar.

"Kalau ada kader yang hanya maju karena dibackup atau dilindungi oleh tokoh tertentu, itu bukan kepemimpinan yang sehat. Itu politik peliharaan, dan Golkar tidak boleh jadi panggung untuk boneka politik,” tegas Idrus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved