Nuansa Budaya Bugis-Makassar Hidup Lewat Lukisan Armin Toputiri di PSBM XXV

“Lukisan itu sangat menarik dan sejalan dengan semangat pertemuan tokoh-tokoh hebat Sulsel. Saya sangat mengapresiasi,” tambah Asri Tadda. 

Setidaknya, lima helai lukisan bertema ‘Perempuan Bugis’ karya Armin memang mencuri perhatian peserta.

Karya itu dinilai merepresentasikan keanggunan dan kekuatan perempuan Sulsel yang selama ini menjadi penjaga nilai-nilai budaya di tanah rantau.

Armin yang konsisten mengangkat tema sosial, politik, dan budaya lokal dalam karyanya, merasa bersyukur bisa berkontribusi lewat jalur seni. 

"Saya ingin para tokoh perantau melihat bahwa seni juga punya tempat dalam membangun kecintaan pada daerah," ucapnya.

Mantan anggota DPRD Sulsel dua periode itu mengaku bahwa melukis sudah menjadi bagian dari kehidupannya. 

“Selama ini saya memang hobi membuat lukisan. Alhamdulillah, saya bersyukur karya saya bisa ditampilkan di momen besar seperti ini,” ujar Armin.

Ia mengungkapkan rasa senangnya karena karyanya bisa hadir di tengah para tokoh Sulsel dari berbagai daerah dan perantauan. 

Terlebih Mubes KKSS kali ini memang menjadi ajang berkumpulnya putra-putri terbaik Sulawesi Selatan, termasuk para pengusaha, pejabat hingga menteri.

“Terlebih, orang-orang perantau Sulsel berkumpul semua. Kita juga berharap, siapa tahu lukisan ini bisa jadi oleh-oleh bagi para tokoh yang hadir,” lanjutnya.

Armin berharap, melalui lukisan-lukisan ini, masyarakat Sulsel yang merantau tetap membawa semangat dan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka. 

“Dengan lukisan tersebut, orang-orang perantau kita selalu bangga dengan budaya Sulsel,” tutupnya.