Muhammadiyah
Keteguhan dan Cerita Kehidupan Ambo Asse Terungkap dalam Bedah Buku Muhammadiyah Sulsel
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Muhammadiyah Studies Talk.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Muhammadiyah Studies Talk ketujuh, dengan mendiskusikan buku biografi Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse di Aula Pusdam Sulsel, Selasa, (25/3/2025).
Buku itu berjudul ‘Ambo Asse, Sang Penegak Purifikasi, Pendorong Dinamisasi’ dan dibedah oleh empat tokoh, yakni Direktur BPJS Kesehatan Andi Afdal Abdullah, Anggota DPR RI Ashabul Kahfi, Rektor Unismuh Makassar Abd. Rakhim Nanda, dan Ambo Asse sendiri.
Diskusi diawali dengan pengantar oleh Hadisaputra, Ketua MPI PWM Sulsel yang juga salah satu dari dua penulis buku itu, penulis lainnya adalah Eka Damayanti.
Hadi bercerita, awal mula inisiatif penulisan buku termotivasi dari salah satu jurnal yang dibaca oleh Eka Damayanti, tentang mental anak muda akan lebih mudah termotivasi menata masa depan jika mengetahui biografi tokoh-tokoh besar.
Akhirnya, ide itu dibahas khusus saat rapat MPI bersama dengan sejumlah personalia yang hadir.
Kesimpulannya, buku biografi yang akan ditulis akan menyasar tokoh-tokoh Muhammadiyah, salah satunya adalah Ambo Asse yang tengah menjabat sebagai Ketua PWM Sulsel.
Meskipun, kata dia, biografi itu khusus membahas Ambo Asse, sebelumnya telah terbit satu buku biografi yang merangkum keseluruhan kisah para ketua sebelumnya, mulai dari K.H. Abdullah yang menjabat Consoel Moehammadijah Celebes Selatan tahun 1931–1938 hingga Alwi Uddin yang menjabat pada 2010–2015.
“Buku ini adalah serial lanjutan, sebelumnya kami sudah menulis dan menerbitkan di Suara Muhammadiyah yang terbit di Musywil. Ketua-ketua PWM itu sudah tercover pada buku biografi itu,” tutur Hadi.
Hal lain, tutur Hadi, buku itu tak sekadar memuat cerita masa Ambo Asse menjabat Ketua PWM Sulsel, tetapi juga potret masa kecil, remaja, dewasa hingga penuturan dari istri dan anak-anaknya.
Setelah menyampaikan pengantar singkat, Andi Afhdal mengambil kesempatan sebagai pembedah pertama buku biografi Ambo Asse itu.
Dalam setiap momen diskusi buku, Afdhal mengaku tak pernah menolak jika diminta, apakah menjadi pembedah atau penanggap.
Asalkan, kata dia, buku yang dibahas berkaitan dengan biografi tokoh, termasuk Ambo Asse.
“Saya beberapa kali diminta mendiskusikan buku, saya lebih senang berdiskusi membahas biografi ketimbang kumpulan-kumpulan teori.
Alasannya, pertama, sesungguhnya manusia mencintai cerita. Kita senang pada hal-hal yang sifatnya storytelling.
Terlebih jika cerita itu ada orangnya. Biasanya kita bisa belajar bukan pada ide-idenya saja, tapi apa yang dilakukan,” tutur Afdhal.
Sasar Kampung Pemulung, LDK Muhammadiyah Sulsel Pemeriksa Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Ribuan Warga Hadir Syawalan Muhammadiyah Makassar, Serukan Kembangkan Ranting Hingga Cabang |
![]() |
---|
Ayo Ramaikan, Syawalan Muhammadiyah Makassar di Masjid Al-Markaz Al Islami |
![]() |
---|
Hadiri Milad ke-55 Pesantren Darul Arqam Gombara, Wamendikdasmen: Muhammadiyah Mitra Negara |
![]() |
---|
Andi Sudirman Nilai Muhammadiyah Ikut Bantu Pertumbuhan Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.