Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muhammadiyah

Hadiri Milad ke-55 Pesantren Darul Arqam Gombara, Wamendikdasmen: Muhammadiyah Mitra Negara

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Atip Latipulhayat Muhammadiyah bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan kekuatan peradaban.

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Muhammadiyah
MILAD PESANTREN GOMBARA- Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof Atip Latipulhayat SH LLM PhD menghadiri peringatan Milad ke-55 Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara, Sabtu (18/4/2025).  Dalam sambutannya, Prof. Atip menegaskan bahwa Muhammadiyah bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan kekuatan peradaban dan mitra strategis negara dalam membangun pendidikan nasional yang unggul dan inklusif. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR– Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof Atip Latipulhayat SH LLM PhD menghadiri peringatan Milad ke-55 Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara, Sabtu (18/4/2025). 

Dalam sambutannya, Prof. Atip menegaskan bahwa Muhammadiyah bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan kekuatan peradaban dan mitra strategis negara dalam membangun pendidikan nasional yang unggul dan inklusif.

“Dalam konteks pendidikan, negara belajar banyak dari Muhammadiyah. Bukan hanya karena skala lembaganya, tetapi karena keteladanan nilai dan keberlanjutan kaderisasinya,” ujar Atip dalam acara yang disambut ribuan santri, alumni, tokoh Muhammadiyah, dan pejabat pemerintah daerah.

Wamen juga menyoroti pentingnya relasi spiritual antara guru dan murid—istilah yang kini mulai digunakan kembali menggantikan “peserta didik”—seraya menyebut bahwa pendekatan Muhammadiyah dalam pendidikan menghidupkan kembali makna thalabul ‘ilmi yang berakar pada tradisi ruhani dan keikhlasan.

Ia menekankan bahwa pemerintah tengah mendorong revitalisasi sarana pendidikan, perbaikan mutu guru, dan perluasan akses bantuan untuk lembaga swasta, termasuk pesantren Muhammadiyah.

“Karena realitanya, 96 persen PAUD dan sebagian besar sekolah menengah dikelola swasta. Negara tidak mungkin berjalan sendiri,” tegasnya.

Ia pun memuji Darul Arqam sebagai model kaderisasi ulama dan pemimpin yang layak dijadikan teladan nasional.

Gombara: Sejarah dan Kiprah

Pesantren Darul Arqam Gombara bukan hanya lembaga pendidikan, melainkan tapal batas historis dari keberanian kader-kader awal Muhammadiyah membangun sistem kaderisasi ulama yang terintegrasi antara ilmu, amal, dan akhlak.

Hal ini disampaikan oleh K.H. Lukman Abd. Shamad, Lc., M.Pd., Konsorsium Mudir Pesantren dalam pidato milad yang sarat refleksi ideologis.

Menurutnya, pendirian pesantren pada tahun 1971 adalah respons atas kebutuhan mendesak untuk menghadirkan sistem pendidikan kader Muhammadiyah yang mandiri di timur Indonesia. 

“Taipa Le’leng yang hari ini kita kenal sebagai Gombara adalah saksi atas wakaf perjuangan dari para tokoh seperti KH Abdul Jabbar Asiri hingga Dr. S. Majidi,” ujarnya.

Lukman juga menyebut bahwa pesantren ini telah melahirkan tokoh-tokoh nasional dan internasional, seperti Imam Shamsi Ali di New York dan Anis Matta, Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Ia menegaskan bahwa masa depan Darul Arqam diarahkan pada penguatan kelembagaan dan tata kelola modern tanpa meninggalkan ruh kaderisasi ulama.

 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved