Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Yusran Sofyan dan Usman Lonta Caleg Gagal Jadi Staf DPRD Sulsel, Berjaya Era Rudiyanto Asapa

Setelah gagal melanjutkan karier sebagai legislator, kini mereka balik lagi ke Gedung DPRD Sulsel sebagai staf ahli. 

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com/lazen/goodkind
Yusran Sofyan (kiri/lazen) dan Usman Lonta (kanan/goodkind). Sosok dua politisi kawakan Sulsel kembali masuk ke lingkungan DPRD Sulsel. setelah gagal di Pilcaleg 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok dua politisi kawakan Sulsel kembali masuk ke lingkungan DPRD Sulsel. 

Mereka adalah Yusran Sofyan dan Usman Lonta.

Keduanya merupakan mantan calon legislatif pada Pemilu 2024. 

Setelah gagal melanjutkan karier sebagai legislator, kini mereka balik lagi ke Gedung DPRD Sulsel sebagai staf ahli. 

Sebelumnya, keduanya juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sulsel.

Penunjukan Yusran Sofyan dan Usman Lonta sebagai staf ahli telah dikonfirmasi oleh Sekretaris DPRD Sulsel, M Jabir. 

Dari total 30 tenaga ahli yang diangkat sejak Januari 2025, dua di antaranya adalah mantan legislator senior tersebut.

“Kalau saya lihat, ada Pak Usman Lonta. Mereka ini diangkat berdasarkan usulan fraksi dan pimpinan DPRD Sulsel,” ungkap Jabir, Jumat (21/3/2025).

Yusran Sofyan pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Sulsel pada 2014 sebagai kader Partai Gerindra. 

Ia juga pernah menjadi Sekretaris DPD Gerindra Sulsel era Andi Rudiyanto Asapa dan kini menjabat Ketua Bappilu PPP Sulsel.

Sementara itu, Usman Lonta adalah mantan anggota DPRD Sulsel periode 2019–2024. 

Ia juga pernah menjadi anggota badan anggaran (Banggar) DPRD Sulsel dan merupakan Wakil Ketua PAN Sulsel.

Jabir menjelaskan, tugas utama staf ahli adalah memberikan pertimbangan dalam rapat-rapat komisi. 

Mereka juga menyediakan informasi untuk anggota dewan dalam forum resmi, termasuk saat berhadapan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Sering kita lihat anggota DPRD lancar menjawab pertanyaan media, itu karena ada suplai informasi dari staf ahli,” ujar Jabir.

Adapun gaji staf ahli DPRD Sulsel disesuaikan dengan klasifikasi pendidikan, mengikuti standar satuan harga yang diatur dalam Peraturan Gubernur. 

Untuk lulusan sarjana, nominalnya berada di kisaran Rp2,5 juta ke atas.

SK staf ahli berlaku hingga Desember 2025.

Namun bisa berakhir lebih cepat jika ada pengunduran diri atau usulan pemberhentian dari fraksi dan pimpinan DPRD.

"Kan kita SK-kan sampai Desember (2025), itupun tergantung kalau dia mau mengundurkan diri, ada yang mengajukan untuk diberhentikan, ya kita iyakan," kata Jabir.

Langkah pengangkatan ini memantik perhatian publik, terutama di tengah dorongan efisiensi anggaran daerah. 

Namun, Jabir menegaskan bahwa pengangkatan ini tidak melanggar aturan.

"Mereka ini kan di-SK-kan," tandasnya.

Profil Yusran Sofyan

Yusran Sofyan adalah politisi muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan.

Sebelum berlabuh ke PPP, Yusran Sofyan merupakan Mantan Sekretaris DPD Gerindra Sulsel di era Andi Rudiyanto Asapa.

Politisi kelahiran Makassar, 13 November 1979 ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel melalui Partai Gerindra dari Dapil Sulsel 5, Sinjai dan Bulukumba.

Bergabungnya Yusran Sofyan ke PPP ditandai pemasangan jaket oleh Plt Ketua Umum PPP, Mardiono dalam Musyawarah Kerja Wilayah di Hotel Four Points by Sheraton Makassar pada  Senin (3/10/2022).

Yusran merupakan sosok politisi yang dikenal dengan ulama di Sulsel.

Yusran Sofyan sangat dekat Habib Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf atau Puang Makka.

Ia juga aktif di organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel bersama Adnan Purichta Ichsan.

Selain itu, Yusran Sofyan juga menjabat sebagai Ketua Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Sulsel.

Sebelum terjun ke dunia politik, Yusran Sofyan memiliki latar belakang pengusaha dibidang Informasi Teknologi (IT).

Usman Lonta

Selama 15 tahun menjadi anggota DPRD Sulsel, Usman Lonta diketahui banyak memperjuangan peraturan daerah (Perda) yang memberi manfaat bagi masyarakat di Sulsel.

Baik itu di bidang pendidikan, kesejahteraan masyarakat hingga di bidang sosial. 

Usman Lonta pun aktif menerima kunjungan.

Termasuk kunjungan ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial program studi administrasi publik Universitas Puang Rimaggalatung Kabupaten Wajo di ruang rapat lantai 9, Gedung Tower kantor DPRD Sulsel pada Senin, 20 Mei 2024.

Kunjungan ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial program studi administrasi publik Universitas Puang Rimaggalatung Kabupaten Wajo dalam rangka belajar fungsi peran legislatif. 

Di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial program studi administrasi publik,  Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, menjelaskan sejumlah fungsi DPRD Sulsel, antara lain adalah menetapkan anggaran, membuat peraturan daerah baik usulan DPRD dan peraturan daerah yang berasal dari pemerintah Provinsi. 

Selain itu, kata Usman Lonta setiap anggota DPRD berkewajiban memperjuangkan aspirasi yang didapilnya masing-masing.

Maka dari itu, Usman Lonta berharap para mahasiswa mahasiswi Universitas Puang Rimaggalatung Kabupaten Wajo tidak alergi bercita-cita menjadi politisi untuk mengabdi menjadi anggota legislatif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat .

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved