Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tingkatkan Dampak Riset, Unhas Gelar Workshop Academic Publishing

Acara ini dibuka oleh Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) Unhas, Sahriyanti Said S.Hut MSi PhD.

Penulis: Makmur | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA/Unhas
Workshop dan sosialisasi bertema Empowering Research Publication and Writing yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Elsevier, Jumat (21/ 03/2025) berlangsung di Aula LPMPP Unhas. 

Anshar Saud - Sekretaris Perpustakaan Universitas Hasanuddin

 

TRIBUN-TIMUR.COM - INDONESIA berada pada posisi ranking kedua puluh dalam luaran riset secara global.

Namun, perkembangan ini masih menghadapi tantangan dimana publikasi para penelitinya >65 persen masih berada pada jurnal Q3 dan Q4. 

Ranking Indonesia di posisi ke 41 dalam hal sitasi menunjukkan bahwa diperlukan perbaikan segera dalam dampak risetnya kepada masyarakat.

Hal ini mengemuka dalam workshop dan sosialisasi bertema Empowering Research Publication and Writing yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Elsevier, Jumat (21/ 03/2025) berlangsung di Aula LPMPP Unhas.

Acara ini dibuka oleh Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) Unhas, Sahriyanti Said S.Hut MSi PhD.

Dr. Sahrianti hadir memberikan sambutan pembuka kegiatan ini.

“Kehadiran ScienceDirect di Unhas ini secara strategis sangat mendukung pembelajaran dan penelitian sivitas akademika Unhas dengan basis teknologi.” Karena fokus utama direktorat yang dipimpinnya adalah mengimplementasikan inovasi pembelajaran berbasis teknologi, memperluas akses pendidikan internasional, dan memfasilitasi integrasi pembelajaran berbasis pengabdian masyarakat.

“Akses terhadap ScienceDirect akan memboost terus capaian akademik Unhas.”, ujarnya lagi dengan optimis.

Kepala Perpustakaan Unhas, Dr. Fierenziana G. Junus mengucapkan selamat datang kepada para partisipan workshop yang terdiri dari para dosen, profesor dan mahasiswa jenjang sarjana hingga doktoral Unhas. Workshop ini diikuti secara luring dan daring (Zoom), diikuti oleh hampir 400 partisipan secara keseluruhan.

“Artikel ilmiah dari jurnal dengan reputasi tinggi telah terbukti meningkatkan kualitas penulisan artikel para dosen Unhas pada tahun pertama melanggan Science Direct. Kami yakin di tahun kedua ini, capaian itu akan lebih tinggi lagi.”, lanjutnya.

Dr. Johan Jang – Strategic  Engagement Manager Elsevier Southeast Asia yang hadir sebagai pembicara menyebutkan fakta menarik bahwa meskipun luaran riset di Indonesia meningkat, publikasi pada jurnal berkualitas tinggi para penelitinya masih menjadi tantangan. Baru sekitar 34,7 persen yang dipublikasi di jurnal Q1 dan Q2.

Kurangnya pengetahuan dasar tentang penerbitan akademik (academic publishing).

Hal ini menyebabkan pelanggaran akademik, seperti ghost writer, penggunaan kecerdasan buatan (AI) tanpa etika, penerbitan artikel pada jurnal predator baik sengaja atau tidak sengaja.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved