Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Jenderal Bintang 3 Pecat 13 Taruna Akpol Anak Jenderal dan Kombes, Nasibnya Kini

Komisaris Jenderal Polisi Arief Sulistyanto sosok jenderal bintang 3 berani pecat 13 taruna akpol anak jenderal dan anak kombes

Editor: Ari Maryadi
Tribunnews.com
PECAT TARUNA AKPOL - Komjen Arief Sulistyanto mantan Kalemdiklat Polri berani memecat 13 taruna Akpol. Ketika itu Arief Sulistyanto menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan atau Kalemdiklat Polri. 

Tepat pukul 10.25, sebanyak 14 tersangka yang mengenakan baju batik turun dari mobil polisi Polda Jateng dengan penjagaan ketat petugas. Mereka langsung masuk ke ruang sidang Prof Oemar Seno Adji untuk menjalani proses pengadilan.

Awalnya tersangka yang datang berjumlah 10 orang, lima menit kemudian hadir empat tersangka lain. "Keluar dulu yang tidak bekepentingan, karena ada empat yang akan masuk ruang," kata seorang petugas.

Beberapa saat kemudian, 14 tersangka dipisah dalam tiga ruang, 4 orang di tetap berada di ruang Prof Oemar Seno, sembilan lainnya dipindah ke ruang sidang Prof R Soebekti SH, dan satu orang di ruang sidang II.

 Foto almarhum taruna Akpol tingkat II Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam dipajang di rumah duka Kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2017). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Rinox Lewi Wattimena (22) terlihat duduk seorang diri di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (19/9).

Taruna tingkat III Akademi Kepolisian (Akpol) ini menjalani proses persidangan secara terpisah atau tidak bersama-sama 13 terdakwa lain.

Proses sidang yang dipimpin Abdul Halim Amran tersebut mengagendakan pembacaan surat dakwaan. Terlihat petugas kepolisan bersenjata berjaga-jaga di dalam dan luar ruangan.

Rinox merupakan taruna tingkat III dengan sebutan Brigadir Satu Taruna (Brigtutar). Sedangkan taruna tingkat II disebut Brigadir Dua Taruna (Brigdatar).

Setiap angkatan memiliki tiga orang pengurus dan untuk tingkat III, Ia dipercaya sebagai Komandan Suku (Dansuk). Serta Gibrail Chartens selaku Wakil Komandan Suku (Wadansuk) dan Aditia Khaimara sebagai Komandan Seksi Operasional (Kasi Ops).

Dalam surat dakwaan itu diceritakan bahwa pada saat diadakan kegiatan kumpul Korps HIT (Himpunan Indonesia Timur), angkatannya merencanakan untuk mengumpulkan junior Brigdatar.

Tujuannya untuk menyampaikan teguran karena mereka melakukan kesalahan, bersikap apatis dan tidak dapat mempertahankan turunan drumband dari seniornya.

Rencana tersebut disampaikan kepada Rinox selaku Komandan Suku agar mempersiapkan junior untuk diberikan tindakan fisik seperti melakukan sikap-sikap tertentu disertai dengan pemberian hukuman berupa pemukulan dengan tangan kosong atau pun menggunakan alat.

Selanjutnya, pada Rabu (17/5), sekitar pukul 18.00 para taruna tingkat III memanggil taruna tingkat II bernama Ilham Gesta dan korban, Muhammad Adam untuk memberitahukan dan memerintahkan agar semua taruna tingkat II Korps HIT berkumpul di flat A tingkay III sebelum pukul 24.00.

Rinox yang mengetahui tentang kegiatan itu tidak memberitahukan kepada Petugas Piket Jaga diantaranya Dany Andhika Karya Gita maupun Andy Setiawan selaku Perwira Pengawas Detasemen.

Ia selanjutnya mengumumkan melalui speaker pengeras suara di ruang makan yang isinya memerintahkan agar setelah makan malam seluruh Korps HIT tingkat I, II dan III kumpul di lapangan Detasemen dekat tinag restock.

Kemudian sekitar pukul 19.30 seluruh anggota Korps HIT berkumpul di lapangan Detasemen termasuk Rinoxn Christian Atmadibrata, Martinus Bentanone, dan Gilbert Jordi berdiri di depan barisan untuk memberikan arahan secara bergantian sampai selesai.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved