Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan

Kejar Malam Lailatul Qadar, Jamaah Masjid Agung Enrekang Gelar Itikaf

Imam Masjid Agung Enrekang, Ustaz Abbas, mengatakan bahwa itikaf rutin dilaksanakan setiap malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

TRIBUN-TIMUR.COM/Muhammad Nur Alqadri
IBADAH ITIKAF -Suasana Masjid Agung Enrekang yang berada di Jl. Sultan Hasanuddin, poros Enrekang-Toraja, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (20/3/2025) malam. Jamaah akan melakukan itikaf bersama di masjid Agung Enrekang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG – Jamaah Masjid Agung Enrekang menggelar itikaf guna meraih keutamaan malam Lailatul Qadar di penghujung Ramadan.

Masjid Agung Enrekang terletak di tepi Jl. Sultan Hasanuddin, poros Enrekang-Toraja, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Imam Masjid Agung Enrekang, Ustaz Abbas, mengatakan bahwa itikaf rutin dilaksanakan setiap malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

"Itikaf dilakukan pada malam-malam ganjil, dimulai pukul 01.30 hingga pukul 03.00 dini hari," ujar Ustaz Abbas saat ditemui usai salat Magrib, Kamis (20/3/2025) malam.

Baca juga: Pengurus Masjid Muhammad Ceng Ho Tanjung Bunga Makassar Ajak Jemaah Laksanakan Itikaf

Ia menjelaskan bahwa dalam iktikaf, jamaah melaksanakan berbagai amalan ibadah, seperti salat lail, tasbih, tobat, tahajud, dan witir.

"Karena itu, saat salat tarawih 20 rakaat, kami mengimbau jamaah yang ingin mengikuti iktikaf agar tidak langsung menutupnya dengan salat witir," jelasnya.

Antusiasme Jamaah Tinggi

Menurut Abbas, jamaah sangat antusias mengikuti iktikaf, terutama dari kalangan anak muda.

"Luar biasa antusiasnya, terutama anak-anak muda," tuturnya.

Ia menyebut bahwa jumlah jamaah laki-laki yang mengikuti iktikaf bisa mencapai tiga saf, di mana satu saf berisi sekitar 50 orang.

"Alhamdulillah, kalau jamaah laki-laki bisa sampai tiga saf, masing-masing sekitar 50 orang. Jamaah perempuan juga cukup banyak," tambahnya.

Keutamaan Itikaf 

Ia menekankan bahwa iktikaf memberikan peluang besar bagi umat Islam untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, yang diyakini lebih baik dari seribu bulan.

"Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan, yang setara dengan 83 tahun," tuturnya.

Karena itu, Abbas mengajak masyarakat Enrekang untuk tidak melewatkan kesempatan beriktikaf di bulan suci ini.

"Sangat disayangkan jika melewatkan Ramadan tanpa iktikaf. Allah SWT telah memberikan waktu dan kesempatan bagi kita," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa iktikaf di Masjid Agung Enrekang terbuka untuk umum.

"Siapa saja boleh ikut. Ini momen yang sangat baik untuk mengejar keutamaan Lailatul Qadar," pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved