Jalan Rusak Aroepala
Jalan Hertasning-Aroepala Makassar Rusak, Kadir Halid: 4 Bulan Lagi Kita Menderita
Jalan Letjen Hertasning dan Aroepala Kota Makassar Sulawesi Selatan rusak parah.
TRIBUN-TIMUR.COM- Jalan Hertasning dan Aroepala Kota Makassar rusak parah.
Lubang ada di mana-mana.
Pemerintah Provinsi Sulsel belum mengerjakannya hingga saat ini.
Kondisi ruas milik Pemprov Sulsel tak akan berubah hingga bulan Agustus 2025.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Kadir Halid.
Sebagai legislator yang membidangi infrastruktur, Kadir mengatakan perbaikan jalan rusak Hertasning-Aroepala telah dianggarkan.
Duit negara yang disiapkan untuk memperbaiki jalan rusak tersebut mencapai Rp32 miliar.
Hanya saja, panjang ruas yang dikerjakan nantinya baru 2 kilometer dan khsusus Jalan Aroepala.
"Anggarannya sudah ada Rp32 miliar, tinggal DID-nya. Yang diperbaiki itu Jalan Aroepala sampai perbatasan Gowa-Makassar, tidak jalan Hertasning," ujar Kadir Halid saat ditemui di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (18/3/2025).
Kadir menjelaskan, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel bakal memperbaiki dua lajur Jalan Aroepala dengan beton dan aspal.
Legislator Golkar itu menyebut, satu lajur Jalan Aroepala memakai beton, sementara lajur lainnya memakai aspal hitam.
"Sebelah aspal, sebelah beton karena anggaran terbatas. Drainasenya juga dikerjakan semua," jelas Kadir Halid.
Kadir sendiri mengaku sangat terganggu dengan kondisi jalan Hertasning-Aroepala. Apalagi, kondisi jalan yang berlubang membuat arus lalu lintas kerap tersendat.
Saat ditanya kapan Jalan Aroepala akan diperbaiki, Kadir menyebut Dinas Bina Marga Sulsel diperkirakan bakal mengerjakan jalan tersebut pada 3 sampai 4 bulan lagi.
"Insya Allah tahun ini selesai Aroepala, bulan 7 atau bulan 8. Saya sendiri juga lewat di situ kalau ke pesantren, jadi empat bulan kita masih menderita," kelakar Kadir Halid.
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Astina Abbas menegaskan, untuk tahun 2025 ini ruas Jalan Hertasning akan ditangani dengan pemeliharaan berkala saja.
Itu bakal dilakukan sebab, Astina mengklaim jumlah lubang dan diameternya tidak begitu banyak dan parah. Sehingga, pemeliharaan saja yang perlu dilakukan.
Sedangkan untuk ruas Jalan Aroepala, kata dia, akan ditangani dengan rekonstruksi. Artinya, akan ada pekejaan rehabilitasi mayor di ruas jalan ini tahun 2025, demi memberikan layanan yang prima kepada masyarakat.
Perbaikan Sementara
Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas BMBK Sulsel, Irawan Dermayasamin mengaku hanya perbaikan bersifat sementara yang bisa dilakukan.
Sementara perbaikan fisik baru bisa dilakukan pada 2025 mendatang.
Mengingat perlu penganggaran dalam APBD terkait perbaikan ruas jalan.
"Kalau untuk kami tentu penanganannya bagaimana jalannya tetap bisa berfungsi jadi alat berat kami arahkan kesana kami bersihkan sisa longsor, amblas kita beri pengaman penanda bahwa ada titik-titik yang amblas secara fungsi tetap bisa difungsikan," kata Irawan di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (23/12/2024).
"Untuk perbaikan setelah bencana ini tentu kita anggarkan selanjutnya untuk saat ini kita bagaimana memanfaatkan alat yang ada untuk bagaimana jalannya berfungsi," lanjutnya.
Untuk jalan longsor, Irawan mengaku penanganan sementara dengan menyingkirkan material pada badan jalan.
Sehingga akses jalan bisa Kembali dilalui pengendara.
Sementara jalan amblas, Dinas BMBK akan memberikan pengaman dahulu pada titik amblas.
Jika hujan mereda, maka akan dilakukan penimbunan tanah pada titik amblas tersebut.
"Kalau amblas selama tidak putus kita kasih pengaman dulu. Nanti setalah reda hujan, kita timbun sebagai penanganan sementara. Beberapa konstruksi bisa kita lakukan," jelas Irawan.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.