Tribun HIS
Buruh Panggul di Pelabuhan Makassar: Penghasilan Tak Menentu, Bergantung pada Kapal Sandar
Dengan penghasilan yang tidak menentu, mereka bergantung pada jadwal kapal dan keinginan penumpang menggunakan jasa mereka.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN
Sejumlah buruh panggul mengangkat barang penumpang menuju Kapal Motor Dharma Kencana VII tujuan Tanjung Perak Surabaya di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Jl Nusantara, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Selasa (18/3/2025).
Hal serupa dialami Abdul Rahman (57), buruh panggul lain yang sudah 20 tahun bekerja di pelabuhan. Ia mengaku penghasilannya sangat bergantung pada jumlah penumpang.
"Semuanya serba tidak menentu. Pendapatan, kapal masuk, penumpang ramai atau sepi, semua tidak pasti," katanya.
Di musim mudik tahun ini, Abdul Rahman berharap ada peningkatan jumlah penumpang agar pendapatan mereka lebih baik.
"Katanya tahun ini pemudik tidak sebanyak tahun lalu, tapi semoga tetap ramai," harapnya.
Di Pelabuhan Makassar, terdapat sekitar 600 buruh panggul yang terbagi dalam dua kelompok: seragam hijau dan seragam cokelat, masing-masing berjumlah sekitar 300 orang.
Mereka terus bertahan dengan harapan ada perubahan yang lebih baik di masa depan.(*)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Tribun HIS
Kegigihan Marliah Bersihkan Anjungan Pantai Losari Makassar Sebelum Terbit Fajar, Gaji di Bawah UMR |
![]() |
---|
Diabaikan Pemda, Guru dan Ortu Siswa Madrasah MI DDI Pinrang Patungan Perbaiki Jalan Rusak |
![]() |
---|
Selamat dari Maut, Ini Kisah Pelajar SMK di Luwu yang Terseret Arus Sungai |
![]() |
---|
Tangis di Balik Abu: Puluhan Keluarga Kehilangan Rumah di Balang Baru Makassar |
![]() |
---|
Cerita Herlina, Warga Maros Tinggal di Rumah Reot Bersama Suami dan 4 Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.