Muammar Bakry
Ramadan dengan Cinta 13: Cinta Nabi kepada Keluarganya
Khusus kepada keluarganya Nabi saw pernah menyatakan sebagaimana yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra.
Apa yang terjadi pada Ummul Mukminin Shafiyah bint Huyai ra “bahwasanya Nabi Muhammad saw menunaikan haji bersama istri-istrinya, sampai ketika beliau sudah setengah perjalanan, seorang laki-laki turun dan menuntun mereka dengan tergesa-gesa.
Maka Nabi saw bersabda, begitulah cara dia mengantarmu dengan botol (para wanita), Sayyidah Shafiyyah ra (merasa terganggu) dan menangis, lalu Rasulullah menghapus air mata di pipinya dengan tangannya sendiri. (HR. Nasai).
Demikian pula hadis yang diriwayatkan Aisyah ra, bahwa ketika keluarganya sakit, Rasulullah meniupnya dengan membaca surah mua’wwizaat (HR. Thabrani). Itu menunjukkan bahwa Nabi sangat peduli dengan keluarga dan istrinya ketika terjadi masalah yang dihadapi.
Nabi saw juga seringkali memuji istri-istrinya, sampai semua istrinya merasa yang paling dicintai, sekalipun dalam banyak riwayat dijelaskan bahwa Nabi sebenarnya hatinya lebih condong ke Aisyah.
Dalam hal keadilan semua diperlakukan sama, namun berkaitan dengan urusan hati, adalah titipan Allah kepada manusia.
Sekalipun demikian, Sayyidah Aisyah ra pun kadang merasa cemburu, bukan cemburu kepada istri-istri lain yang masih hidup, tapi justru cemburu kepada Sayyidah Khadijah ra yang sudah meninggal, karena Nabi seringkali menyebut nama itu terutama Ketika bertepatan dengan hari kematiannya.
Nabi saw juga sangat romantis dalam membangun keluarga bersama istri-istrinya, Ummul Mukminin Aisyah ra menjelaskan bahwa sekalipun ia dalam keadaan haid.
Nabi terkadang minum dengan Aisyah dalam gelas yang sama, satu kain melap keringat dan seterusnya. Hadis seperti banyak dijelaskan termasuk yang diriwaytkan oleh Imam Muslim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.