Cek Fakta: Isi Amplop Anggota DPR RI saat Rapat dengan PT Pertamina, Narasi Sebut Praktik Korupsi
Terlihat seorang anggota DPR didatangi seseorang membawa map dan menyodorkan dokumen untuk ditandatangani.
TRIBUN-TIMUR.COM - Cek fakta isi amplop kuning DPR RI saat rapat bersama PT Pertamina Persero.
Viral di media sosial potongan video yang menunjukkan anggota DPR RI menerima amplop kuning dalam rapat bersama PT Pertamina Persero.
Video anggota DPR RI menerima amplop kuning dibagikan akun X @zulkiflilubis69 pada Rabu (12/3/2025).
Terlihat seorang anggota DPR didatangi seseorang membawa map dan menyodorkan dokumen untuk ditandatangani.
Setelah menandatangani dokumen, ia mengambil amplop kuning dan menariknya ke laci meja.
Diketahui, anggota DPR RI yang menerima amplop itu merupakan Anggota Komisi VI, Herman Khaeron.
Potongan video itu beredar di berbagai platform media sosial seperti X, Instagram, dan Facebook.
Video itu dinarasikan sebagai praktik korupsi.
"Korupsi sudah menjadi budaya di negeri Konoha. Perhatikan amplop kuning langsung disimpan di bawah meja,” tulis akun X yang membagikan video itu.
Klarifikasi Herman
Politisi Partai Demokrat itu mengklarifikasi potongan video yang menarasikan amplop tersebut terkait praktik korupsi.
Apalagi dikaitkan dengan direksi Pertamina.
Herman menegaskan amplop kuning yang diterimanya adalah uang perjalanan dinas yang belum diambilnya.
“Ini fitnah. Itu adalah tanda tangan SPJ (surat pertanggungjawaban) perjalanan dinas saya sebelumnya yang belum diambil, jadi benar-benar ini fitnah,” ujar Herman saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2025).
Sementara itu Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade mengatakan video Herman Khaeron menerima amplop itu beredar di media sosial dengan narasi sesat.
Hal tersebut disampaikan Andre di sela-sela rapat Komisi VI DPR dengan Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
"Kami ingin mengklarifikasi bahwa kemarin itu viral di media sosial seakan-akan ada narasi sesat ya, bahwa dalam rapat Komisi VI dengan Pertamina kemarin, ada pembagian amplop ya. Waktu Pak Darmadi bicara ya."
"Waktu Pak Darmadi bicara di pojok kiri, ada bapak batik warna kuning terima amplop warna cokelat ya. Kan kemarin itu viral," ungkap Andre, dikonfirmasi Tribunnews, Rabu.
Andre menyebut seakan-akan narasi yang dibangun bahwa anggota Komisi VI menerima amplop dari Pertamina.
Andre menerangkan, amplop yang diterima Herman Khaeron itu adalah amplop uang SPPD atau perjalanan dinas.
Uang itu, menurut dia, diterima Herman setelah melakukan perjalanan dinas.
"Kebetulan amplopnya belum diambil, minggu lalu perjalanan dinasnya, baru kemarin ditandatangani dan diambil," ujar Andre.
Andre pun memberi kesempatan kepada Herman untuk memberikan klarifikasi langsung terkait amplop itu supaya tidak ada fitnah
"Saya menegaskan ini supaya perang kita terhadap mafia migas jangan terganggu dengan fight back mafia terhadap kita," kata Andre.
Andre Rosiade Klarifikasi Isu Anggota Komisi VI DPR Terima Amplop
Wakil Ketua Komisi VI, Andre Rosiade, meluruskan soal kabar pemberian amplop kepada Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, dalam rapat kerja dengan direksi PT Pertamina, Selasa (11/3/2025).
Andre menjelaskan bahwa amplop tersebut berisi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang menurutnya hak bagi tiap anggota DPR RI.
"Saya ingin sampaikan bahwa amplop cokelat yang diterima anggota Komisi VI itu, dengan bapak berbatik kuning itu, itu adalah amplop yang merupakan uang SPPD di mana bapak batik baju kuning itu menandatangani SPPD itu soal perjalanan dinasnya," kata Andre dalam pernyataannya di sela rapat dengan direksi PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Legislator Gerindra itu mengatakan amplop tersebut terpaksa diberikan karena Herman Khaeron selaku penerima tidak sempat mengambilnya ke Sekretariat Komisi VI.
"Nah, untuk itu saya berikan kesempatan bapak yang pakai batik warna kuning untuk mengklarifikasi langsung supaya ini clear, jangan ada fitnah ya, opini yang menyesatkan," kata Andre.
Dia menduga ada upaya dari pihak tertentu yang ingin menjadikan isu amplop coklat tersebut sebagai berita buruk di Komisi VI.
Herman bantah tudingan
Dalam kesempatan serupa, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, yang mengaku sebagai pihak tertuduh, terkejut dengan narasi di media sosial bahwa amplop SPPD-nya tersebut dituduh sebagai bentuk suap saat sidang.
"Jadi kalau kemudian muncul tiba-tiba di medsos dibuatkan seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu hal yang disebutkan oleh mereka itu, menurut saya itu adalah fitnah yang keji," kata Herman.
Sebelumnya, video Herman menerima amplop itu kemudian viral di media sosial.
“Korupsi sudah menjadi budaya di negeri Konoha. Perhatikan amplop kuning langsung simpan di bawah meja,” seperti dikutip dari cuitan akun X @ZulkifliLubis69, Rabu (12/3/2025).
Pengunggah potongan video itu juga turut memberikan mention kepada beberapa akun X, seperti Divisi Humas Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Presiden Prabowo Subianto, Kejaksaan Agung, dan DPR.
Dalam video itu, Herman yang mengenakan batik kuning terlihat disodorkan map berwarna merah oleh seseorang.
Dia pun kemudian menandatangani kertas di atas map tersebut, lalu mengambil amplop berwarna kuning dan menyimpannya di bawah meja.
(Tribunnews.com)
Profil Firman Soebagyo DPR RI Sebut Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI Makar |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Turun Tangan Selamatkan Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Ikut Jejak Gusdur |
![]() |
---|
Tersangka Korupsi Pertamina Yenni Andayani Tahu Hukum Tapi Terlibat Rugikan Negara US 113,84 juta |
![]() |
---|
Legislator Rudianto Lallo Minta PPATK Hati-hati Soal Pemblokiran Rekening tak Aktif |
![]() |
---|
Andi Yuliani Paris Tantang Anak Muda Sulsel Kuliah di Eropa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.