Feni Ere
Saat Feni Ere Hilang, Rekan Kerja Kelimpungan Mencari karena tak Ada Kabar
Wanita cantik asal Mungkajang Palopo, Feni Ere masih sempat bekerja sebelum hilang tahun lalu.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Sehari sebelum dinyatakan hilang, wanita cantik asal Mungkajang Palopo, Feni Ere masih sempat bekerja.
Diketahui warga Mungkajang, Kota Palopo yang bernama Feni Ere hilang sejak 25 Januari 2024.
Feni Ere bekerja sebagai sales di Honda Sanggar Laut Palopo, Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Palopo.
Staf HRD Honda Sanggar Laut, Andi Rey mengatakan Feni Ere masih datang ke Honda Sanggar Laut Palopo pada 24 Januari 2024.
“Saya lihat dari finger printnya, Feni terakhir absen itu 24 Januari 2024 pukul 18.00 Wita,” kata Andi Rey kepada Tribun-Timur.com, Rabu (12/3/2025).
Ia menegaskan Feni Ere sudah tak masuk kerja dan tak ada kabar pada 25 Januari 2024.
“Pada 25 Januari 2024 almarhumah sudah tidak ada kabar. Dia tidak ada penugasan keluar daerah, tidak izin dan tidak cuti,”tambahnya.
Pihak Honda Sanggar Laut Palopo mulai mencari Feni Ere ketika sudah tiga hati tak masuk kerja.
“Biasanya kalau belum hadir satu sampai dua hari itu belum kami cari. Setelah tiga hari tidak masuk kerja baru kami tanyakan ke teman-temannya,” jelasnya.
Andi Rey juga mengungkap keluarga Feni Ere sempat mendatangi Honda Sanggar Laut Palopo untuk mencari korban.
Namun pihak Honda Sanggar Laut Palopo juga tidak mengetahui keberadaan Feni Ere saat itu.
22 Saksi Diperiksa
Puluhan saksi telah diperiksa oleh polisi terkait kasus Feni Ere.
Hilangnya Feni Ere sejak Januari 2024 kembali menghebohkan masyarakat Palopo karena adanya penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo.
Kerangka mayat tersebut diserahkan ke keluarga Feni Ere karena adanya kemiripan kerangka dengan fisik Feni Ere.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa puluhan saksi untuk kasus Feni Ere.
“Sudah ada 22 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang berkaitan dengan kasus ini,” kata AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com, Senin (10/3/2025).
Saksi yang diperiksa tersebut adalah orang-orang dekat Feni Ere serta orang yang bertemu korban sebelum dinyatakan hilang.
Sekuriti yang pertama kali menemukan mobil Feni Ere di Kota Makassar juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian.
“Kami masih akan memeriksa sejumlah saksi lagi untuk mencari bukti terkait pelaku,” tambahnya.
Ia juga menegaskan kasus ini masih dalam proses penyelidikan.
Kesulitan Identifikasi Korban
Sebelumnya polisi kesulitan mengidentifikasi identitas kerangka manusia yang ditemukan tersebut.
Pihak kepolisian kemudian melakukan autopsi dan pemeriksaan DNA kerangka serta keluarga yang merasa kehilangan anaknya.
Salah satu keluarga yang merasa kehilangan anak adalah Parman, warga Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Palopo.
Parman mengaku kehilangan anaknya yang diketahui bernama Feni Ere sejak Januari 2024.
Tepat di usia Feni Ere ke 28 tahun, pihak kepolisian mengizinkan pihak keluarga menjemput kerangka Feni di RSUD Sawerigading Palopo.
“Kami mengizinkan pihak keluarga Feni untuk mengambil kerangka manusia yang ditemukan tersebut meskipun belum ada hasil pemeriksaan DNA yang keluar,” kata Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayeed Ahmad Aidid saat dihubungi, Kamis (20/2/2025).
Kerangka tersebut diserahkan ke pihak keluarga karena adanya kecocokan antara fisik Feni dan kerangka manusia yang ditemukan.
“Ada kemiripan antara kerangka yang ditemukan dengan ciri fisik korban. Keluarga juga meyakini kerangka tersebut adalah korban,” jelasnya.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan kasus ini.
Isak Tangis Keluarga
Isak tangis sambut kedatangan kerangka mayat Feni Ere di kediamannya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Palopo pada Kamis (20/2/2025).
Polisi kemudian mengevakuasi kerangka manusia tersebut dan membawanya ke RSUD Sawerigading.
Beberapa hari setelah penemuan kerangka manusia tersebut, tim forensik Polda Sulsel autopsi kerangka manusia itu.
Tak hanya itu, tim forensik juga mengambil sampel DNA dari kerangka manusia tersebut serta sampel DNA warga Mungkajang Palopo yang mengaku kehilangan anaknya.
Warga Mungkajang tersebut diketahui bernama Parman. Ia mengaku kehilangan anaknya yang bernama Feni Ere sejak Januari 2024.
Setelah 10 hari ditemukannya kerangka manusia di Battang Barat Palopo, polisi menyerahkan kerangka tersebut ke keluarga Feni Ere.
"Hari ini Polres Palopo bersama RSUD Sawerigading menyerahkan kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat kepada keluarga korban," kata Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi saat ditemui, Kamis (20/2/2025).
Pihak kepolisian menyerahkan kerangka tersebut ke keluarga Feni Ere karena adanya kemiripan fisik Feni Ere dengan kerangka yang ditemukan di Battang Barat itu.
Pantauan Tribun-Timur.com, kerangka tersebut dimasukkan ke dalam peti berwarna putih dan dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans.
Ratusan keluarga dan kerabat Feni Ere mengiringi ambulans yang membawa kerangka tersebut dari rumah sakit menuju rumah duka.
Isak tangis keluarga dan kerabat yang berada di rumah duka pecah saat melihat ambulans yang membawa kerangka Feni Ere tiba. (*)
Kisah Eks Kekasih Sudah Berpikir Nikahi Feni Ere sebelum Bencana Pembunuhan di Tengah Malam |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Pembunuhan Feni Ere, Eks Pacar Somasi Penyebar Isu Liar |
![]() |
---|
Kematian Feni Ere Bikin Heboh, Tagar Justice For Feni Ere Viral di Media Sosial |
![]() |
---|
Kisah Feni Ere Hilang Setahun Berakhir Sisa Tengkorak, Orangtua Temukan Bercak Darah di Kamar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.