Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Mufti Anam Usul Pertamina Bagi Pertamax Gratis, Adik Eks Bupati: Tidak Cukup Minta Maaf

Mufti Anam merupakan anggota Komisi VI DPR dan ini bukan kali pertama dirinya menyoroti Pertamina.

Editor: Hasriyani Latif
Dok YouTube TV Parlemen
USUL PERTAMAX GRATIS - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam saat rapat bersama Menteri Perdagangan dan jajaran Kementerian Perdagangan serta Bulog di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2025). Mufti Anam usulkan Pertamina bagi-bagi gratis pertamax imbas kasus dugaan pertamax oplosan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah sosok Mufti Anam usul Pertamina bagi pertamax gratis ke masyarakat.

Mufti Anam merupakan anggota Komisi VI DPR.

Ini bukan kali pertama Mufti Anam menyoroti Pertamina.

Pada Desember 2024 lalu, Mufti Anam minta Pertamina dibubarkan jika tak bisa hadirkan BBM murah dan berkualitas.

Ia juga mengkritik tajam bobroknya Petamina yang tidak sebanding dengan gaji tinggi diterima para dirut.

Imbas kasus pertamax oplosan, Mufti Anam memberikan usulan untuk bagi pertamax gratis.

Adapun usulan bagi pertamax gratis disampaikan Mufti Anam dalam dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

Menurut Mufti, banyak warganet yang menyarankan Pertamina membagi pertamax.

Usulan warganet ini perlu dipertimbangkan untuk mengembalikan integritas perusahaan.

Baca juga: Ciri-ciri Pertamax Oplosan dan Asli, Paling Mudah Perhatikan Warna dan Baunya

"Dengarkan kata netizen. Saya pikir ada benarnya, bagaimana untuk mengembalikan integritas Pertamina, mereka ganti, kasih Pertamax gratis selama setahun misalnya. Tapi itu tidak mungkin, atau seminggu deh, atau sebulan deh, atau apa yang bisa Bapak lakukan," kata Mufti dalam rapat dengar pendapat dengan Pertamina, Selasa (11/3/2025), dikutip Kompas.com

"Yang penting rakyat merasa ada upaya dari Pertamina untuk memberikan perbaikan dan minta maaf kepada rakyat," imbuhnya.

Menurut dia, dosa Pertamina tidak selesai dengan hanya meminta maaf saja. 

"Heboh Pertamax oplosan, saya rasa tidak cukup dengan hanya minta maaf, lalu seolah-olah dosa Pertamina selesai, tidak," ujar Mufti. 

Mufti mempertanyakan upaya Pertamina dalam mengganti kerugian para konsumen yang menjadi korban Pertamax oplosan. 

Pasalnya, bensin merupakan kebutuhan rakyat sehari-hari untuk berangkat kerja dari rumah ke kantor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved