Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Luwu Timur

4 Gempa Susulan Setelah Gempa Magnitudo 5,2, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Matano

Luwu Timur diguncang empat gempa susulan setelah gempa magnitudo 5,2 pada 7 Maret. BMKG menyebutkan ini akibat aktivitas Sesar Matano.

BMKG IV Makassar
GEMPA LUTIM - Setelah gempa bermagnitudo 5,2 mengguncang Luwu Timur pada Jumat (7/3/2025) pukul 16.34 Wita, wilayah tersebut kembali mengalami empat kali gempa susulan. Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet menjelaskan, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Matano. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR - Luwu Timur diguncang gempa bermagnitudo 5,2 pada Jumat (7/3/2025) pukul 16.34 Wita. 

Setelah itu, wilayah tersebut kembali mengalami empat kali gempa susulan.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa utama terletak di darat, sekitar 20 km barat laut Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada kedalaman 10 kilometer.

Rangkaian Gempa Susulan

Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 21.05 Wita dengan magnitudo 3,6. 

Pusat gempa berada di darat, 41 km barat laut Luwu Timur, dengan kedalaman 5 km. Guncangan terasa hingga Kecamatan Mangkutana.

Sekitar satu jam kemudian, pada pukul 22.17 Wita, gempa kedua mengguncang dengan magnitudo 4,4. 

Pusat gempa berada di darat, 24 km barat laut Luwu Timur, pada kedalaman 2 kilometer. Getaran dirasakan di Malili dan Mangkutana.

Beberapa menit setelahnya, pada pukul 22.31 Wita, gempa ketiga terjadi dengan magnitudo 3,4 pada kedalaman 4 kilometer. 

Episenter berada di darat, 46 km barat laut Luwu Timur. Guncangan kembali terasa di Mangkutana dan Malili.

Gempa susulan keempat terjadi 22 menit kemudian, tepatnya pukul 22.53 Wita. 

Gempa bermagnitudo 3,6 itu berpusat di darat, 24 km barat laut Luwu Timur, dengan kedalaman 3 kilometer. 

Guncangan kembali dirasakan di Mangkutana.

Penjelasan BMKG

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Matano. 

"Berdasarkan laporan masyarakat, gempa dirasakan di Mangkutana dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujarnya.

Irwan menambahkan, gempa susulan ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas seismik di Luwu Timur sejak gempa utama bermagnitudo 5,2 pada 7 Maret 2025. 

Hingga saat ini, sudah terjadi 39 gempa susulan.

Irwan mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

"Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan rumah atau bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa serta tidak mengalami kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah," pesannya.

Sebelumnya Dilaporkan Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Timur, gempa terasa hingga wilayah Kecamatan Malili, Mangkutana, Wotu, dan Wasuponda. Getaran terjadi sekitar pukul 16.34 Wita, Jumat (7/3/2025), saat sebagian umat Muslim sedang menyiapkan makanan berbuka puasa.

Menurut BMKG, pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 2,47 LS-121,04 BT atau 19 km barat laut Luwu Timur

Akibat gempa ini, Masjid Al Hijrah di Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda, roboh. 

"Dinding masjid roboh di beberapa bagian, kusen jendela dan pintu juga roboh," kata Kepala Desa Parumpanai, Judel. 

Ia menambahkan bahwa pihaknya belum menerima informasi terkait adanya korban jiwa. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved