Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif Tribun Timur

Defisit Keuangan? Saatnya Ciptakan Peluang Sumber Pendapatan

Pengamat Ekonomi Unismuh, Abdul Muttalib memaparkan seperti apa pengaruh efisiensi anggaran terhadap ekonomi masyarakat.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
EKONOMI MASYARAKAT - Wakil Dekan 3 FEB Unismuh Makassar/Pengamat Ekonomi Unismuh, Abdul Muttalib (kiri) dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur, Jumat (7/3/2025). Abdul Muttalib paparkan pandangannya terkait pengaruh efisiensi anggaran terhadap ekonomi masyarakat. 

Kiat kelola keuangan dengan bijak?

Rencanakan keuangan rumah tangga. Kurangi belanja yang sifatnya foya-foya. Usahakan tetap menabung berapapun besarnya. Kurangi kunjungan, bukan berarti memutus silaturahmi. Lalu jangan sampai pengetatan keuangan mempersempit biaya pendidikan anak. 

Pendidikan sangat penting sebagai investasi masa depan, termasuk pengembangan ekonomi baik mikro maupun makro. Cobalah membuka usaha kecil, home industry yang bisa menghasilkan uang. Ketika kita bisa melakukan efisiensi keuangan, sekaligus kita harus menciptakan peluang-peluang sumber pendapatan.

Sektor yang bisa memanfaatkan momen ramadan?

Kita belajar dari sesuatu yang terjadi di masyarakat. Misalnya penggunaan FB buat konten menarik. Itu bisa menciptakan uang dari sisi pengembangan ekonomi kreatif. Bisa juga membuka usaha laundry yang bisa dikerjakan anak muda. Apalagi momen ramadan ini, kuliner laris, maka ambil peluang itu.

Bagaimana dengan modal?

Peranan Dinas Koperasi atau kecamatan bisa membantu memberikan penyuluhan kepada calon pengusaha bagaimana memperoleh kredit bank. 

Perubahan pola pikir masyarakat?

Asumsinya masyarakat pekerja banyak bergantung pada sektor pemerintahan. Inilah yang sedikit terpengaruh secara psikologis atas kebijakan itu yang berdampak pada penghasilan mereka. Terjadinya penurunan penghasilan berkontribusi terhadap menurunnya sumbangan masjid atau bakti sosial lainnya.

Masyarakat yang bekerja diluar sektor pemerintahan, misalnya pedagang, berdampak pada menurunnya omset. Kita lihat sekarang pusat perbelanjaan/mal sudah sepi tidak seperti tahun lalu. Kemampuan pendapatan menurun.

Tren penurunan berlanjut pasca ramadan?

Kita kembali alasan pemerintah lakukan efisiensi. Pertama memang anggaran idak mencukupi. Kedua, bisa jadi pemerintah daerah selama ini mengelola anggaran jor-joran. Paling tidak pemerintah jika memangkas anggaran kecil kemungkinan dilakukan perubahan anggaran. 

Kalau terjadi wait and see dalam berbelanja (masyarakat), tentu ini menjadi tanda. Apakah masyarakat memang kekurangan atau mengikuti anjuran pemerintah. Kalau ikut anjuran tidak ada masalah. 

Cuma kalau uang tidak dibelanjakan tentu yang akan rugi masyarakat. Tidak terjadi perputaran ekonomi dampaknya bisa ke industri/pengusaha. Pada akhirnya berpengaruh pada makro ekonomi yang menurun. Itu artinya indeks ekonomi akan makin menurun di mana orientasinya pada kemiskinan.

(Tribun-Timur.com/hasriyani latif)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved