Wawancara Eksklusif Tribun Timur
Bukber Gratis di Masjid Al Markaz Makassar, Sehari Biayanya Rp 52 Juta: Non-APBD, Murni Donasi
Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur, Senin (3/3/2025), Ketua Panitia Amaliah Ramadhan Masjid Al Markaz Al Islami, Farouk M Betta memaparkan program.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM - Panitia Amaliyah Ramadan Masjid Al Markaz Al Islami Makassar menghadirkan sejumlah program spesial Ramadan 2025.
Dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur edisi Senin (3/3/2025), Ketua Panitia Amaliah Ramadhan 1446 H/2025 M Masjid Al Markaz Al Islami, Farouk M Betta memaparkan seperti apa kesiapan panitia dan program yang dijalankan.
Dipandu Host Fiorena Jieretno, berikut petikan wawancaranya:
Persiapan kegiatan?
Panitia sudah mulai bekerja sejak tiga bulan sebelum Ramadan. Selain menyediakan makanan berbuka, ada juga persiapan untuk sahur bersama, terutama untuk 10 malam terakhir saat i’tikaf. Kami juga mengadakan berbagai lomba Islami seperti lomba beduk dan musik Ramadan.
Bagaimana dengan ceramah?
Alhamdulillah, kami sudah mengatur sekitar 30 penceramah berbeda yang akan mengisi berbagai sesi selama sebulan penuh, termasuk ceramah sebelum tarawih, subuh, zuhur, dan kultum menjelang berbuka puasa.
Motivasi jadi ketua panitia?
Banyak yang bilang saya pernah jadi Ketua DPR dua periode, lalu sekarang menjadi ketua panitia di masjid. Saya pikir, mungkin sudah saatnya saya beralih ke hal-hal yang lebih spiritual. Usia juga sudah semakin bertambah, jadi pola pikir pun ikut berubah. Saya sudah mengikuti kegiatan di Al-Markaz selama tiga tahun. Tahun ini, saya dipercaya untuk menjadi ketua panitia.
Fokus utama kepanitiaan?
Masjid itu bukan hanya tempat ibadah, tapi juga memiliki aspek sosial dan ekonomi. Salah satu bentuknya adalah Bazar Ramadan. Tahun ini, kami menyediakan 400 stan dan hingga kemarin sudah terisi 331 stan.
Isinya beragam, mulai dari makanan, minuman, hingga pakaian. Ini juga bagian dari upaya kami mendukung UMKM agar bisa berkembang dalam suasana Ramadan.
Al-Markaz dikelola secara mandiri?
Betul, non APBD tanpa bantuan pemerintah. Semua biaya operasional, termasuk pemeliharaan masjid, ditanggung dari infak dan dana yang kami himpun, terutama selama Ramadan untuk 11 bulan setelah ramadan.
Dana operasional per bulan bisa mencapai Rp200 juta, sehingga kami benar-benar mengoptimalkan berbagai sumber pemasukan, termasuk dari penyewaan stan di bazar.
Cerdas Kendalikan Hama: Ingat, Tikus Itu Cerdas dan Adaptif |
![]() |
---|
Pesan Waisak 2025: Kendalikan Tiga Akar Kejahatan |
![]() |
---|
Cerita Herdianto Marzuki Ketua DPRD Morowali, Alumnus UMI Pilih Ngekos 2 Periode |
![]() |
---|
Kunci Haji Mabrur: Jaga Niat, Pulang Jadi Pribadi Bermanfaat |
![]() |
---|
Aplikasi NITA: Bisa Top Up Kartu hingga Pantau Kondisi Jalan Tol Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.