Nasaruddin Umar
Merawat Kemabruran Puasa 3: Mengontrol Tabungan Sosial
Sebagai layaknya sebuah rekening Tabungan sosial (RTS), adakalanya kita menyimpan dan adakalanya kita menarik.
Oleh: Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA
Menteri Agama
TRIBUN-TIMUR.COM - Untuk melestarikan kemabruran puasa Ramadan maupun ubudiyah Ramadaan lainnya diperlukan suasana batin untuk tetap memelihara Tabungan social (social saving) yang selama ini dilakukan, seperti bersedekah, berjariyah, dan berinfaq, dan berbagai hal yang bisa menyenangkan dan memberdayakan umat dan masyarakat.
Sebagai layaknya sebuah rekening Tabungan sosial (RTS), adakalanya kita menyimpan dan adakalanya kita menarik.
Jika kita banyak menyetor ke dalam RTS maka sudah barang tentu akan memberikan efek positif ke dalam pikiran dan suasana batin kita.
Sebaliknya jika RTS tidak pernah bertambah, bahkan terus ditarik hingga yang muncul saldo minus, maka sudah barang tentu akan memberikan efek negatif ke dalam pikiran dan suasana batin kita.
Wujud penyetoran RTS bisa dalam bentuk menjalankan ibadah khusus seperti menjalankan fungsi-fungsi kehambaan, seperti shalat, berzikir, berpuasa, mengeluarkan zakat, dan malaksanakan haji, tadarrusan, mengikuti pengajian, dan lain sebagainya.
Bisa juga dalam bentuk menjalankan ibadah-ibadah sosial seperti menjalankan fungsi-fungsi kekhalifahan, misalnya melestarikan lingkungan hidup, membantu fakir miskin, membersihkan fasilitas umum, berkata jujur, dan lain sebagainya.
Sedangkan wujud penarikan RTS bisa dalam bentuk meninggalkan perintah Tuhan, sepeti meninggalkan shalat, puasa wajib, zakat, haji, dan kewajiban agama lainnya.
Demikian pula mengerjakan larangan Tuhan, seprti berzina, berbohong, hasad, munafik, sumpah palsu, membuka aurat, makan makanan tidak haram, khiyanat, tidak menepati janji, dan laion sebagainya.
Banyak ayat yang menghimbau agar manusia mengoptimalkan penyetoran RTS, antara lain: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.
Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Q.S. al-Baqarah/2:110).
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (Q.S.al-Zalzalah/99:7-8).
Banyak juga ayat yang mengingatkan agar manusia ,menghindari untuk melakukan penarikan TRS seperti: Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. al-Nisa’/4:110).
Menag Nasaruddin Umar: As’adiyah Macanang Tumbuh Pesat Sejak Sebelum Saya Menjabat |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 29: Dari Salam, Islam, dan ke Istislam |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 28: Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 27: Dari Wirid ke Warid |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 26: Dari Ta’abbud ke Isti’anah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.