Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teror Pembusuran

3 Korban Pembusuran di Makassar Selama Ramadan, Kasus Terakhir Anak Panah Tertancap di Leher

Korban dibusur pelaku saat bermain bola di malam hari di perapatan Jl Bunga Ejaya atau Jalan Tinumbu (batas Wilayah Kecamatan Bontoala dan Tallo).

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Facebook/M Trionanda AR
TEROR PEMBUSURAN - Kolase tangkapan layar unggahan akun Facebook M Trionanda AR di grup Info Kejadian Kota Makassar (INKAM) yang menampilkan gambar seorang remaja terkena busur di pangkal leher bawah telinga saat main bola di Jl Tinumbu, batas Kecamatan Bontoala-Kecamatan Tallo, Makassar. Hingga hari ketiga Ramadan 2025, sudah tiga korban pembusuran di Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lagi, peristiwa pembusuran terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kali ini, terbilang cukup sadis. Pasalnya, korban tertancap busur atau anak panah di pangkal leher tepat di bawah kupingnya.

Foto mengerikan itu, diunggah akun Facebook, M Trionanda AR, sehari yang lalu yang dibagikan ke dalam grup Facebook Info Kejadian Kota Makassar (INKAM).

Dalam unggahannya, korban disebut berinisial IAN Dibusur orang tidak dikenal yang mengendarai motor berboncengan.

Ia dibusur pelaku saat bermain bola di malam hari di perapatan Jl Bunga Ejaya atau Jalan Tinumbu (batas Wilayah Kecamatan Bontoala dan Tallo).

Kapolsek Bontoala Kompol Andi Aris Abu Bakar yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.

Hanya saja kata, Andi Aris, korban tidak membuat laporan resmi ke polisi lantaran mencabut busur itu dengan tangannya sendiri.

"Yang bersangkutan itu (korban) tidak melapor karena busur itu tidak tertancap di dalam, sedikit sekali jadi dia lepas sendiri," kata Andi Aris dikonfirmasi, Senin (3/3/2025) malam.

"Dia cabut sendiri, tidak jadi dioperasi. Jadi ini tidak sampai ke dalam. Jadi langsung natarik itu, lepasmi. Dia sendiri yang cabut jadi tidak ada laporannya," sambungnya.

Baca juga: Teror Pembusuran di Makassar Terus Terjadi, Setelah Polisi Kini Pemuda Jl Abdul Kadir Jadi Korban

TEROR PEMBUSURAN - Kolase Bripda MRH (21) korban pembusuran kawanan geng motor di Jl Pelita saat dirawat di RS Bhayangkara, Makassar. Sabtu (2/3/2025) dan tangkapan layar unggahan akun Instagram teropongmakassar, pemuda terkena busur di lutut di Jl Abdul Kadir, Makassar, Senin (3/3/2025).
TEROR PEMBUSURAN - Kolase Bripda MRH (21) korban pembusuran kawanan geng motor di Jl Pelita saat dirawat di RS Bhayangkara, Makassar. Sabtu (2/3/2025) dan tangkapan layar unggahan akun Instagram teropongmakassar, pemuda terkena busur di lutut di Jl Abdul Kadir, Makassar, Senin (3/3/2025). (Dokumen Pribadi/Kepolisian)


Meski demikian, pihaknya mengaku tetap melakukan penyelidikan ihwal kejadian itu.

Selain itu, Andi Aris juga mengaku telah mengimbau warga setempat untuk tidak bermain bola di malam hari apalagi hingga waktu subuh.

"Anggota sudah melakukan penyelidikan (terhadap pelaku pembusuran). Sudah dihimbau Bhabinkamtibmas, dan sudah menyampaikan, baik dari Polsek Tallo dan polsek Bontoala," terang Andi Aris.

"Semua sudah mengingatkan bahwa main bola itu jangan pada malam hari, kalau mau main bola, silahkan sore," imbuhnya menjawab permintaan akun Facebook M Trionanda AR.

Adapun postingan, akun Facebook M Trionanda AR, sebagai berikut;

"Assalamu Alaikum Wr Wb...

Kami menghimbau kepada Bapak kepolisian Sektor Bontoala & Tallo untuk melakukan pengawasan ketat serta melarang  kepada Anak2 Muda yg melakukan kegiatan bermain Bola diTengah Malam sampai Subuh di sepanjang Jalan Tinumbu ( Dibulan Suci Ramadhan) krn sangat Mengganggu warga yg Tinggal  disekitarnya jg pengguna jalan. 

Seperti Apa yg diAlami oleh adik yg bernama  IAN Warga kelurahan Bunga Eja Beru kecamatan Tallo yg Terkena Busur pas di bawah telinga yg dilakukan oleh Orang yg Tdk dikenal dgn mengenderai sepeda motor berboncengan langsung dan melakukan pembusuran kearah kerumunan Anak2 yg melakukan aktifitas bermain diTengah  Jalan pada Malam hari sampai subuh Hari ( tepatnya di perapatan Jalan Bunga Ejaya Mas Panjul / Jalan Tinumbu Makassar pada Pukul 03,30 wita  ) 

Perlunya pengawasan Orang Tua untuk menyampaikan dan melarang Anakx keluar

Bermain di Tengah Jalan pada Malam hari ini menjadi Contoh yg terjadi pada adik IAN di awal bulan suci Ramadhan 1446 H / Tahun 2025 . #infoterkini"

Polisi pun jadi korban

Aksi pembusuran di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kian mengkhawatirkan.

Belum terungkap pembusuran yang dialami seorang anggota Polres Pelabuhan Makassar, Bripda MRH (21), di Jl Pelita, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu kemarin.

Kini beredar lagi di sosial media, seorang pemuda terluka akibat terkena anak panah busur di bagian lutut.

Dalam unggahan akun Instagram @teropongmakassar, tampak seorang pemuda terkena busur.

Pemuda itu terkena anak panah busur di bagian lutut hingga membuatnya meringis kesakitan.

Peristiwa pembusuran itu, disebut terjadi di Jl Abdul Kadir, Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Senin (3/3/2025) subuh.

Kapolsek Tamalate Kompol Syarifuddin yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan.

Begitu juga Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana.

Di lokasi berbeda, tepatnya di Jl Borong Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, dua pemuda juga dikabarkan mengalami penganiayaan.

Satu diantaranya, disebut mengalami luka tusukan di perut dan di bahu.

Kejadian itu, pun dikabarkan telah dilaporkan ke Polsek Manggala.

Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Hasrul yang dikonfirmasi, mengaku akan mengecek terlebih dahulu laporan korban.

"Saya cek dulu ya, soalnya ada juga TKP ini," ucapnya.

Polres Pelabuhan Makassar Bentuk Tim Khusus Buru Pelaku

Polres Pelabuhan Makassar membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pembusuran terhadap anggotanya Bripda MRH (21) di Jl Pelita, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu kemarin.

Hal itu ditegaskan Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto, dalam keterangan tertulisnya melalui Kasubsipenmas Sihumas Polres Pelabuhan Makassar, Aipda Adil, Minggu (2/3/2025).

Peristiwa yang dialami Bripda MRH kata Restu, terjadi saat dirinya hendak pulang ke rumah usai melaksanakan tugas pengamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di bulan Ramadan.

Menurutnya, selama bulan Ramadan, pihak kepolisian memang telah meningkatkan pengamanan sejak malam hingga pagi hari.

Langkah itu diambil untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan tanpa rasa khawatir.

"Kami telah mengerahkan personel tambahan dan memperpanjang jam patroli untuk memastikan situasi tetap kondusif," jelas AKBP Restu Wijayanto.

Mantan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Sulsel ini pun menegaskan, aksi pembusuran kawanan geng motor terhadap Bripda MRH tidak menyurutkan semangat Polres Pelabuhan Makassar untuk lebih gencar menggelar patroli di jam-jam rawan selama ramadan.

"Insiden ini tidak akan membuat kami mundur, justru akan semakin memperkuat pengamanan di titik-titik rawan," tegasnya.

Restu juga menegaskan, jajarannya di Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar juga telah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pembusuran tersebut.

"Beberapa saksi mata sudah dimintai keterangan, dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian tengah diperiksa guna melacak para pelaku," jelasnya.

Alumnus Akpol 2004 ini pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama saat melintasi jalan yang kerap dilalui geng motor.

Polisi kata dia, juga membuka layanan pengaduan 24 jam untuk memberikan respons cepat terhadap kejadian serupa.

"Kami tidak hanya meningkatkan patroli, tetapi juga akan melakukan razia dan operasi gabungan untuk memberantas aksi brutal ini. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Waspada!

Kawanan geng motor kembali menebar teror busur di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Korbannya, seorang polisi berinisial Bripda MRH (21) yang bertugas di Polres Pelabuhan Makassar.

Ia dipanah kawanan geng motor saat motoran bersama teman-temannya di Jl Pelita, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu (1/3/2025) pagi.

Informasi yang diperoleh, sebelum kejadian, Bripda MRH menunaikan salat subuh di masjid Jl Flamboyan, Kecamatan Mariso.

Seusai salat subuh, Bripda MRH yang berpakaian sipil dibonceng temannya lalu motoran ke beberapa ruas jalan.

Tiba di Jl Veteran, rombongan Bripda MRH yang berjumlah empat motor belok kiri ke Jl Sungai Saddang Baru.

Saat tiba di Jl Pelita, korban (MRH) dan temannya melihat rombongan motor dari depan.

Di saat bersamaan, dari arah belakang juga muncul rombongan motor.

Rombongan yang diduga kawanan geng motor itu, pun melontarkan anak panah atau busur ke sejumlah pengendara yang ada di lokasi.

Akibatnya, MRH yang dibonceng temannya terkena busur di lengan tangan kanan (atas siku).

MRH lalu meloncat dari motor yang dikendarai temannya lalu menyelamatkan diri ke Jl Kelapa 3 dan masuk ke rumah warga.

MRH yang terluka, pun dilarikan ke IGD RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.

"Iya betul. Tadi pagi jam 6,45 (kejadiannya)," kata Kombes Pol Arya Perdana.

"Ada sekelompok pemuda naik motor melepas busur ke arah korban tanpa sebab musabab," lanjutnya.

Namun, pendalaman kasus itu kata dia, ditangani Propam Polres Pelabuhan Makassar lantaran Bripda MRH bertugas di sana.

"Pendalamannya sama si propam pelabuhan, Karena dia anggota pelabuhan," sebutnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved