Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Transformasi Digital BNI, Tingkatkan Jangkauan dan Kualitas Layanan

BNI akselerasi transformasi digital untuk dukung pertumbuhan ekonomi Indonesia & target Indonesia Emas 2045.

Istimewa
DOSEN UNHAS - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unhas, Muhammad Syarkawi Rauf. 

Lebih lanjut, BNI khususnya Wilayah 07, melalui pemimpinnya, Muhammad Arafat, mengakselerasi transformasi jaringan BNI dengan menghadirkan Agen46 di daerah-daerah blank spot serta wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Wilayah-wilayah tersebut sebelumnya belum terjangkau oleh outlet BNI.  

Dalam merespons perkembangan sistem keuangan digital nasional, khususnya pembayaran digital dan pinjaman digital, BNI mengakselerasi transformasi digital dengan meluncurkan aplikasi mobile banking terbaru, yaitu wondr by BNI untuk segmen ritel dan BNIdirect untuk segmen bisnis dan korporasi.  

Transformasi digital BNI melalui dua inovasi digital tersebut telah berkontribusi terhadap bisnis BNI dengan biaya dana yang semakin rendah. 

Hal ini tercermin dari meningkatnya CASA (Current Account Saving Account) transaksional terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK). Semakin tinggi rasio CASA, semakin rendah biaya dana (cost of fund).  

Tidak berhenti pada transformasi digital, BNI sebagai salah satu pilar perbankan nasional terus mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8,0 persen dalam lima tahun ke depan, sesuai dengan program pemerintahan Prabowo-Gibran. BNI juga konsisten menjamin pencapaian target Indonesia Emas 2045.  

Sejalan dengan Asta Cita, BNI terus mendorong pertumbuhan pembiayaan ke sektor-sektor strategis, khususnya di Kantor BNI Wilayah 07 yang meliputi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Barat (Sulbar), dan Maluku. 

Sektor-sektor tersebut antara lain hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan kilang minyak, pengembangan pusat data, kecerdasan buatan, akuakultur, ketahanan pangan, energi, dan pembangunan perumahan nasional.  

Sebagai bank milik negara, BNI berkomitmen menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan (agent of development) dengan mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen pada tahun 2025, 7,8 persen pada tahun 2026, 8,3 persen pada tahun 2027, 8,0 persen pada tahun 2028, dan 7,8 persen pada tahun 2029 (Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, 2024).  

BNI berkomitmen mewujudkan target pertumbuhan ekonomi rata-rata 6–8 persen selama periode 2025–2029 dengan mengalokasikan pembiayaan investasi ke sektor-sektor ekonomi unggulan, khususnya di Kantor BNI Wilayah 07.  

Secara keseluruhan, dalam lima tahun ke depan, dibutuhkan pembiayaan investasi sebesar 13.528 triliun rupiah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi menuju 8,0 persen. 

Secara tahunan, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke level 6,8 persen pada tahun 2025, dibutuhkan investasi sekitar 1.906 triliun rupiah.  

Demikian pula, untuk mencapai pertumbuhan 8,3 persen pada tahun 2027, dibutuhkan pembiayaan investasi sebesar 2.684 triliun rupiah. 

Hal yang sama berlaku untuk tahun 2028, di mana untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8,0 persen, dibutuhkan investasi sebesar 3.116 triliun rupiah.  

Sebagai bank milik negara, BNI berkomitmen mewujudkan skenario pertumbuhan ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran dan secara jangka panjang mencapai skenario Indonesia Emas 2045 dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 8,0 persen per tahun. 

Pada tahun 2045, Indonesia diproyeksikan masuk dalam kelompok elit dunia sebagai negara maju berdasarkan pendapatan per kapita (GDP harga konstan).(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved