UNM Pemasok ASN Terbesar Se-Indonesia, Klaim Prof Karta Jayadi Depan Wisudawan PPG

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) merupakan salah satu kampus pemasok Aparatur Sipil Negara (ASN) terbesar di Indonesia. 

Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Karta Jayadi di depan ribuan wisudawan Pendidikan Profesi Guru (PPG), Selasa (25/2/2025). 

"Penerimaan pegawai tahun 2025 ini, UNM urutan ketiga, banyak alumninya terserap sebagai ASN, terbesar ketiga di Indonesia setelah Universitas Gadjah Mada dan Universitas Airlangga," ucap Karta Jayadi saat memberikan pidato dalam wisuda tersebut. 

Untuk itu Karta Jayadi berpesan agar seluruh alumni selalu bangga menjadi bagian dari UNM. 

Ia juga berpesan, agar alumni selalu mengibarkan panji-panji almamater UNM dimanapun mereka menapak. 

"Kemanapun ayunan langkah dan jalan manapun yang di tempuh dalam perjalanan hidup kobarkanlah selalu panji almamater UNM, tanamkan rasa memiliki dan pupuk rasa bangga dengan alumni UNM yang sekarang telah menyandang predikat Perguruan tinggi unggul," pesannya. 

Diketahui, sebanyak 6.973 mahasiswa PPG yang dikukuhkan sebagai alumni dalam acara wisuda PPG periode Februari 2025.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.245 yang hadir langsung, selebihnya mengikuti wisuda secara daring atau online. 

Wisuda ini berlangsung di Pelataran Menara Pinisi, Kampus UNM Jl Ap Pettarani. 

Karta Jayadi mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang memercayai UNM sebagai rumah untuk menimba ilmu. 

Apalagi, lulusan PPG ini berasal dari segala penjuru. 

Eks Wakil Rektor Bidang Keuangan ini menganggap bahwa ini menjadi bentuk pengorbanan para wisudawan yang juga telah menghadirkan keluarganya meski tinggal jauh dari Makassar. 

Tidak ada pengorbanan sia-siap kata Karta, sepanjang mampu menggunakan kesempatan itu menjadi bagian energi untuk meningkatkan kapabilitas diri.

"Setiap orang punya keinginan tapi jangan sampai unlimited, kita harus hidup dengan kebutuhan, ketika kebutuhan mengikuti berbagai perkembangan, keluarga, pribadi, status, itu harus disyukuri," tuturnya. 

Para wisudawan kini telah bergelar guru profesional. 

Di depan namanya telah bertengger Gr sebagai pembeda antara guru-guru lainnya. 

"Anda profesional, maka sebagai guru profesional harus tampil dengan performance yang baik," tutupnya. (*)