Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Danantara

Tiga Presiden Prabowo, SBY, dan Jokowi Luncurkan Danantara 

Presiden RI, Prabowo Subianto meresmikan Daya Anagata Nusantara (Danantara)

Editor: Muh Hasim Arfah
BPMI Setpres/Muchlis Jr
LUNCURKAN DANANTARA-Presiden RI, Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara ( Danantara ) pada Senin (24/2/2025).  Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2014 dan Presiden RI Joko Widodo periode 2014-2024 ikut meluncurkan. 

Nama Danantara memiliki makna filosofis. 

Daya berarti energi atau kekuatan, Anagata berarti masa depan, Nusantara berarti Tanah Air Indonesia. 

Dengan begitu, Danantara mencerminkan kekuatan ekonomi yang menjadi energi masa depan Indonesia. 

"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN, itu nanti akan dikelola, dan kita beri nama Danantara," ujar Prabowo, dalam rapat terbatas mengenai ekonomi bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17/2/2025).   


Bagaimana model pengelolaannya? 

Model pengelolaan Danantara merujuk pada konsep Temasek Holdings Limited di Singapura. 

Diketahui, Temasek merupakan badan pengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Danantara pun memiliki peran yang mirip dengan Indonesia Investment Authority (INA). 

Bahkan, INA rencananya bakal dikonsolidasikan ke dalam badan baru tersebut. 

Oleh karenanya, cakupannya lebih luas karena tidak hanya mengelola aset tertentu, tetapi juga mengonsolidasikan berbagai aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian untuk menciptakan efisiensi yang lebih besar. 


Berapa investasi yang ditampung? 

Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan bertugas mengelola aset negara dan mendanai berbagai proyek strategis nasional. Pemerintah menargetkan total aset yang akan dikelola mencapai lebih dari 900 miliar dollar AS (sekitar Rp 14.000 triliun). 

Pada tahap awal, investasi awal Danantara mencapai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 326 triliun. 

Dana ini bersumber dari efisiensi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. 

Jumlah tersebut ditargetkan meningkat mencapai 982 miliar dollar AS sehingga menjadikan Danantara menjadi sovereign wealth fund (SWF) terbesar nomor empat di dunia. 

Halaman 2 dari 4
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved