Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo Mahasiswa Makassar

Massa Aksi Indonesia Gelap di DPRD Sulsel Bubar, Kapolrestabes Makassar Klaim Aspirasi Telah Sampai

Massa aksi yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Makassar ini meninggalkan Kantor DPRD Sulsel pukul 19.05 Wita.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Kaswadi Anwar
INDONESIA GELAP - Massa aksi BEM se-Kota Makassar saat menyampaikan unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di Kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Jumat (21/2/2025) malam. Massa aksi telah membubarkan diri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Massa aksi bertajuk Indonesia Gelap di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Jl Urip Sumoharjo, Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, membubarkan diri, Jumat (21/2/2025) malam.

Pantauan Tribun-Timur.com, massa aksi yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Makassar ini meninggalkan Kantor DPRD Sulsel pukul 19.05 Wita.

Massa aksi sempat berdialog sebelum membubarkan diri. Tak lama setelah massa aksi bubar, arus lalu lintas di Jl Urip Sumoharjo berjalan lancar.

Sebelumnya, mereka sempat menutup Sebagian jalan sehingga arus lalu lintas tersendat.

Mereka juga membakar ban dan membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan.

Seperti RIP Pancasila, RIP UUD 1945, RIP hak rakyat, tolak kebijakan anti rakyat dan Indonesia Gelap.

Ada pula tulisan satire, cukup jodoh cari jodoh yang susah Pak, cari kerja jangan.

BEM se-Kota Makassar ini menyampaikan 10 tuntutan. Pertama mencabut Inpres 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam APBN dan APBD 2025,

Kedua menolak, proyek strategis nasional (PSN) yang tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Ketiga evaluasi total program makan bergizi gratis (MBG).

Baca juga: Demo Depan Kampus UNM Ricuh, Orang Tak Dikenal Lempari Demonstran

TUTUP JALAN - Unjuk rasa bertajuk
TUTUP JALAN - Unjuk rasa bertajuk "Indonesia Gelap" yang berlangsung di depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jl Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Jumat (21/2/2025) petang. Pengunjuk rasa tampak memblokade jalan. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Keempat menolak rancangan undang-undang (RUU) Minerba. Kelima, meminta pemerintah mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis.

Keenam, membayarkan tunjangan kinerja tenaga pendidik, ketujuh sahkan RUU Perampasan Aset.

Kedelapan, mendesak Presiden RI, Prabowo Subianto mengeluarkan Perpu pembatalan kenaikan PPN 12 persen.

Sembilan,  berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi, terakhir menolak Undang-Undang TNI tentang Dwifungsi ABRI.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengklaim, mahasiswa yang aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulsel sudah diterima aspirasinya oleh Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi.

“Ada beberapa tuntutan disampaikan telah diterima akan ditindaklanjuti oleh Ketua DPRD Sulsel,” katanya saat ditemui usai aksi unjuk rasa Jumat malam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved