Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Resuffle Kabinet

Kontroversi Ex Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Sebelum Diganti

Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro punya deretan kontroversi seperti demonstrasi pegawai kementerian dan kenaikan UKT.

Editor: Muh Hasim Arfah
Kompas.com
RESHUFFLE KABINET - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Inilah profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang disebut akan di-reshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (19/2/2025). 

"Bersedia," jawab para menteri dan pejabat dilantik. 

Para pejabat lain yang dilantik berbarengan antara lain Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Wakil Kepala Badan Pusat Statistik Sonny Harry B, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo, Wakil Kepala BSSN Pratama Dahlian Persada, ⁠Kepala BPKP Yusuf AtehdanWakil Kepala BPKP Agustina Arumsari.

Kemudian, para menteri dan pejabat mengikuti sumpah janji jabatan yang diucapkan Presiden Prabowo.

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian sumpah janji para menteri dan pejabat.

Satryo adalah menteri pertama di Kabinet Merah Putih yang terkena reshuffle.

Sebelum reshuffle pada hari ini, Satryo menjadi sorotan publik karena sejumlah kontroversi.

Pertama, Satryo sempat dituding pegawai ASN Kemendiktisaintek sebagai menteri arogan dan pernah menampar pekerja yang bekerja untuknya.

Lalu, Satryo juga pernah disebut memecat pegawai Kemendiktisaintek secara sepihak dan mendadak.

Hal itu diketahui berdasarkan surat terbuka oleh pegawai berinisial NH yang mengaku secara tiba-tiba dipecat pada 17 Januari 2025 setelah berkarier selama 25 tahun.

Sementara penggantinya, Profesor Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D merupakan akademisi dan peneliti yang lama mengabdi di Institut Teknologi Bandung. 

Ia menjadi guru besar ITB dan berasal dari kelompok keahlian Teknologi Nano dan Kuantum Maju.

Brian berkiprah menjadi dosen bidang Teknik Fisika di Fakultas Teknologi Industri ITB sejak 2006 silam.

Dulu ia mengenyam studi di berbagai kampus kelas wahid, mulai dari studi S1 jurusan Teknik Fisika di ITB pada 1999. Lalu melanjutkan kuliah S2 program studi Quantum Engineering and System Science.

Brian juga mengenyam pendidikan doktoral di University of Tokyo pada 2002 dengan program studi Quantum Engineering and System Science.


(tribun-timur.com) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved