Opini
Rencana Besar Anggaran Lebar
Sampai saat ini, perbincangan akan proses eksekusi dan anggaran dari program MBG ini makin gencar.
Karena masalahnya pada proses penggunaan anggaran bukan kekurangan anggaran.
Masyarakat juga tau bahwa sebelum ini memang polemik anggarannya banyak dibicarakan, mulai dari wacana zakat bantuan untuk MBG, menu makan diganti ulat, belalang dan serangga dan lain sebagainya.
MBG ini memang menyita banyak perhatian.
Belum lagi jika kita bicara kualitas makanan yang disajikan tiap daerah itu berbeda- beda membuat patokannya menjadi tidak jelas.
Tentu jika tidak ada penyetaraan menu makan untuk semua wilayah di Indonesia kualitas gizi dan kesehatan yang diincar oleh pemerintah juga tidak merata untuk seluruh anak Indonesia.
Kalau kualitas gizi tidak merata untuk semua anak Indonesia maka tentu saja program ini bisa dikatakan tidak ada manfaatnya sama sekali.
Sampai di sini masyarakat pasti bertanya, apakah pemerintah benar-benar serius untuk menjalankan program ini dan sudah memetakan program ini dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Efisiensi anggaran terlihat sangat rancu dan tidak dipergunakan dengan baik.
Eksekusi lapangan yang cacat juga perlu menjadi bahan evaluasi yang cepat.
Anggaran Lebar
Dengan penambahan anggaran 100 triliun untuk program MBG ini tentu menjadi kekhawatiran yang besar dan kecemasan dari masyarakat akan potensi korupsi.
Apakah akan ada transparansi penggunaan anggaran yang besar itu atau tidak tentu merupakan pertanyaan besar.
Mengingat sudah banyak kasus korupsi yang terjadi di negeri ini sehingga kepercayaan publik untuk transparansi penggunaan anggaran dari pemerintah diragukan.
Solusi terbaik yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggandeng berbagai universitas yang ada di setiap daerah untuk mengawasi dan menjadi evaluator untuk kualitas gizi dan menu makan yang diberikan kepada anak-anak.
Hal ini untuk memastikan apa yang dimakan oleh anak-anak bisa sesuai dengan standar gizi yang benar juga mengurangi gap menu makan dari setiap daerah yang ada di Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.