Longsor
Andi Kaswadi Razak Hujan-hujan Cek Longsor di Desa Gattareng Soppeng Sulsel, 6 Rumah Warga Rusak
Jalan Poros Soppeng-Barru, tepatnya di Desa Gattareng, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng tertutup akibat longsor,
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUNSOPPENG.COM, MARIORIWAWO - Jalan poros Soppeng-Barru, tepatnya di Desa Gattareng, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng tertutup akibat longsor, Senin (10/2/2025).
Dimana, bencana longsor terjadi sekira pukul 18.00 waktu setempat.
Selain menutup jalan, longsor juga mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak.
Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak langsung turun ke lokasi longsor.
Ia nampak memakai jas hujan berwarna orange.
Kepala Desa Gattareng, Irwan membenarkan jika bencana longsor yang terjadi pada sore hari itu telah menutup akses jalan poros Soppeng-Barru (Bulu Dua).
"Iye, tertutup total. Tidak bisa dilalui sekarang Bulu Dua," singkatnya usai dikonfirmasi Tribun-Timur.com.
Saat ini, dilaporkan 6 rumah warga terdampak akibat bencana longsor.
"Sudah enam totalnya rumah warga yang terkena tanah longsor. Ada satu rumah uang tertimbun bagian teras dan tidak bisa diakses," paparnya.
Dikatakan, warga setempat masih bersiaga, sembari menunggu proses evakuasi dari pihak terkait.
"Iya masih siaga semua ini. Semoga tidak terjadi longsor susulan. Pak Bupati juga sudah ada dilokasi," tandasnya.
Cuaca Buruk
Kini cuaca buruk dengan intensitas hujan lebat hingga sangat lebat akan terjadi di Sulawesi Selatan mulai Jumat-Senin (7-10/2/2025).
Cuaca buruk ini akan terjadi di wilayah Parepare, Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, serta sebagian Pinrang, Soppeng, Jeneponto, dan Kepulauan Selayar.
Selanjutnya, potensi angin kencang di prakirakan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat dan Sulawesi Selatan bagian selatan.
Analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan diantaranya La Niña lemah dan Aktivitas Monsun Asia yang diperkuat oleh Seruakan Dingin Asia turut berkontribusi dalam meningkatkan curah hujan.
Sirkulasi siklonik di Australia bagian utara yang menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin (konfluensi) di selat Makassar hingga pesisir barat Sulawesi Selatan, serta dinamika labilitas atmosfer lokal yang menunjukkan kondisi labil di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan.
Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulawesi Selatan yang dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dengan kategori sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir, peningkatan kecepatan angin dan peningkatan ketinggiangelombang.
Selain itu masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulawesi Selatan. Gelombang dengan kategori Sedang (1,25 – 2,5 m) terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Teluk Bone bagian Utara, Teluk Bone bagian Selatan, Perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores Utara, Laut Flores Barat, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian utara, dan Perairan P. Bonerate - Kalaotoa Bagian Selatan. Gelombang dengan kategori Tinggi (2,5 – 4,0 m) terjadi di Laut Flores bagian timur.
Peringatan Dini: Kota/Kab. Pinrang, Parepare, Barru, Soppeng, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Kepulauan Selayar.
Menyikapi kondisi di atas, diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Dampak tersebut antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatanjadwalpenerbangan/pelayaran.
Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.
Menghadapi cuaca buruk ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo mengingatkan pemerintah kabupaten kota dan juga masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Masyarakat yang berada di daerah rawan harus waspada dan terpantau pemerintah daerah.
"Kami mengimbau agar masyarakat khususnya yang berada di zona rawan, seperti yang berada di daerah lereng atau pegunungan, pesisir, untuk waspada," kata Amson Padolo.
Amson mengingatkan pemerintah setempat harus siaga setiap saat. Sebab kondisi cuaca buruk diprediksi melanda Sulsel beberapa hari ke depan.
Langkah evakuasi warga pada daerah rawan harus sudah dipetakan pemerintah setempat.
"Aparat pemerintah terdepan seperti kepala lembang atau desa, RT dan RW senantiasa memantau warganya, sehingga apabila ada hal-hal yang rawan untuk melakukan langkah evakuasi atau upaya penyelamatan terhadap warga," lanjutnya.
Sementara itu, peringatan dini cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi kali ini bertepatan dengan libur panjang.
Sehingga banyak warga yang berlibur ke luar daerah atau sedang dalam perjalanan.
Amson meminta masyarakat senantiasa waspada dalam perjalanan.
Ruas jalan yang rawan longsor maupun banjir harus dihindari terlebih dahulu
"Karena kemungkinan ada wilayah tertentu yang tergenang hingga menimbulkan kemacetan. Serta menghindari jangan sampai ada wilayah tertentu yang banjir atau longsor," ujarnya.(*)
Waspada! Jalan Poros Palopo - Bastem Rawan Longsor |
![]() |
---|
Hujan Lebat-Gempa Akibatkan Tanah Longsor di Malino Gowa Sulsel, Dapur-Toilet Terpisah dari Rumah |
![]() |
---|
Tanah Longsor Timpa Jalan di Sinjai Utara Sulsel, PUPR Terjunkan Alat Berat |
![]() |
---|
Imbas Longsor, Lalin di Jalan Trans Sulawesi Kasintuwu Lutim Sulsel Satu Jalur Bergantian |
![]() |
---|
Jalan Trans Sulawesi di Majene Terputus Akibat Longsor dan Tanah Amblas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.