Longsor Maros
Alih Fungsi Lahan Diduga Penyebab Longsor di Pattiro Deceng Maros
Tanah longsor di Maros tutup jalan utama penghubung dua dusun. Warga gotong royong bersihkan material longsor agar akses kembali terbuka.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Satoa, Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Minggu (9/2/2025).
Longsor ini menutup akses utama bagi warga dua dusun, yaitu Dusun Satoa dan Dusun Maddenge.
Kepala Desa Pattiro Deceng, Abdul Kadir, menjelaskan bahwa selain dipicu oleh cuaca buruk, longsor juga diduga akibat banyaknya lahan yang beralih fungsi.
“Penyebabnya karena banyak lahan berubah menjadi kebun,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, perubahan fungsi lahan ini membuat daerah tersebut semakin rentan terhadap bencana longsor.
Pohon-pohon besar sebelumnya berfungsi sebagai penahan tanah banyak ditebang dan digantikan dengan tanaman jangka pendek.
Hal ini menyebabkan struktur tanah menjadi labil dan mudah terkikis saat hujan deras.
“Kami sering mengedukasi warga agar tidak menebang pohon besar, tetapi mereka tetap membersihkan lahan untuk ditanami tanaman lain,” jelasnya.
Menurutnya, sulit untuk mencegah hal ini karena lahan yang berubah fungsi merupakan milik warga.
Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 08.00 Wita dan menutupi sekitar 10 meter dari badan jalan.
Jalan tertutup longsor ini merupakan jalur utama penghubung antar dusun dan alternatif menuju Kabupaten Pangkep.
Meskipun demikian, warga masih bisa melintas melalui jalur alternatif yang terletak tidak jauh dari lokasi longsor.
“Sebelum lokasi longsor ada belokan menanjak, yang letaknya masih di Dusun Satoa,” beber Abdul Kadir.
Saat ini, sekitar 50 warga setempat tengah bergotong-royong membersihkan material longsor dari badan jalan agar akses bisa kembali dilalui.
“Kami perkirakan hari ini bisa selesai dan jalan dapat dilewati kembali,” tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.