Headline Tribun Timur
Target PAD Rp2 T Menanti Mulia
SK penetapan tersebut berlaku sejak Andi Muhammad Yasir Arafat menetapkan SK putusan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar resmi menetapkan pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) sebagai pemenang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024.
Surat keputusan bernomor 33 Tahun 2025 itu dibacakan dan ditetapkan Ketua KPU Makassar Andi Muhammad Yasir Arafat dalam rapat pleno terbuka di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis (6/2) malam.
"Memutuskan dan menetapkan pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham sebagai pasangan Wali Kota-Wali Kota Makassar terpilih," kata Andi Muhammad Yasir.
SK penetapan tersebut berlaku sejak Andi Muhammad Yasir Arafat menetapkan SK putusan.
"Keputusan ini mulai berlaku sejak malam hari ini ditetapkan," tandasnya.
Baca juga: Tim Transisi MULIA Tak Bekerja Maksimal, Appi: Pemkot Makassar Belum Menerima Kami
Pada acara ini, Wali Kota Makassar Danny Pomanto tidak hadir. Ia sedang berada di Bali mengikuti Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Makassar.
Ini merupakan Rakorsus terakhir yang dihadiri Danny Pomanto sebagai Wali Kota Makassar.
Rakorsus ini khusus membahas tentang target Pemkot Makassar mendapatkan pendapatan hingga Rp2 Triliun. Tahun ini, Pemkot Makassar berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun.
Di Rakorsus itu, Danny Pomanto meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar membantu pemerintahan MULIA mencapai target APBD Rp2 triliun.
"Pesan saya di dalam pemerintahan yang baru, saya menyampaikan titipan agar bantu pemerintahan yang baru. Kita doakan Appi-Aliyah dan seluruh kabinet yang akan disusun agar jauh lebih baik dari kita," sambungnya.
Danny diwakili oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie. Ia dimandatkan mewakili dan menyampaikan pesan dari Danny Pomanto.
Dalam kesempatan itu, Andi Bukti menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Danny Pomanto.
Andi Bukti mengaku sejak awal Pemkot Makassar telah berkomitmen menyukseskan Pilkada Makassar 2024.
Mulai dari penganggaran hingga dukungan penuh terhadap penyelenggara Pilkada.
Bahwa pemerintah daerah memastikan setiap tahapan berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.
"Beliau (Danny Pomanto) mengamanahkan saya untuk mewakili pleno penetapan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih lantaran ada tugas yang harus beliau selesaikan," ujar Andi Bukti.
Selain itu, Andi Bukti juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada Makassar, termasuk KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri yang telah bekerja keras menjaga integritas dan keamanan selama proses pemilihan berlangsung.
"Sejak awal, pemerintah sudah siap menyelenggarakan Pilkada Makassar 2024, termasuk penganggarannya melalui Kesbangpol dengan dana hibah," katanya.
Meskipun absen dalam pleno, Danny Pomanto tetap menaruh perhatian besar pada jalannya pemerintahan ke depan.
Ia berharap transisi kepemimpinan dapat berjalan dengan baik, serta pemimpin yang terpilih dapat meneruskan pembangunan dan program-program strategis demi kemajuan Makassar.
Putusan ini dibacakan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan pasangan Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024.
Dengan keluarnya putusan ini, pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) dipastikan akan mengikuti pelantikan pada 20 Februari 2025. Ia akan dilantik bersama 23 calon kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024 lalu.
Pemilihan Wali Kota Makassar 2024 diikuti oleh empat pasangan calon, yakni Munafri Arifuddin–Aliyah Mustika Ilham (MULIA), Andi Seto – Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), Indira Yusuf Ismail–Ilham Fauzi Amir Uskara (INIMI), dan Amri Arsid – Abdul Rahman Bando (AMAN).
Dari hasil pemungutan suara, pasangan MULIA berhasil unggul dengan perolehan suara signifikan, mengalahkan kandidat lainnya.
Dengan resmi ditetapkannya pasangan Munafri-Aliyah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, langkah selanjutnya adalah pengusulan pelantikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Proses ini dilakukan agar pelantikan dapat segera terlaksana tanpa kendala administrasi, mengingat banyaknya daerah lain yang juga akan melantik kepala daerah terpilih secara serentak.
Sebagai pemimpin baru Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham diharapkan mampu membawa perubahan dan menjalankan program-program yang telah dijanjikan kepada masyarakat selama masa kampanye.
Tim Transisi
Munafri Arifuddin (Appi), meyakini kinerja Tim Transisi dalam pemerintahan barunya akan berjalan lancar.
Hal ini pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan pasangan MULIA sebagai pemenang Pilwalkot Makassar 2024.
Meski tim transisinya sempat menghadapi kendala akses informasi, Appi tetap optimistis bahwa kinerja mereka akan berjalan lebih lancar.
Tim transisi yang dibentuk sejak Jumat (20/12/2024) dengan tujuan memastikan kelancaran peralihan pemerintahan dari Wali Kota Makassar saat ini, Danny Pomanto, kepada pasangan Munafri-Aliyah.
Tim ini beranggotakan lima tokoh berpengalaman di berbagai bidang, termasuk pemerintahan, ekonomi, dan hukum.
Hal ini guna menyinkronkan program pemerintahan baru dengan kebijakan yang telah berjalan.
Mereka adalah Andi Hudli Huduri selaku Regional Manager KTI Bank Panin. Kemudiaan, Prof Aswanto dari Guru Besar FH-Unhas dan mantan Hakim MK.
Rektor Universitas Bosowa Prof Batara Surya, Dara Nasution dari tokoh muda profesional lulusan Universitas Oxford.
Terakhir Dr Muhammad Idris selaku mantan Sekretaris Daerah Sulawesi Barat Sulbar.
"Jadi begini, aksesnya tidak terbuka semuanya, sehingga ini mempengaruhi kinerja tim transisi kita. Tetapi dengan keadaan seperti sekarang ini (pasca keputusan MK), saya pikir semuanya akan terbuka dengan baik dan kita akan mencoba untuk masuk, kita akan mencari lebih detail," kata Appi saat ditemui Tribun-Timur di Nipah Mall, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (6/2) sore.
Ketua Partai Golkar Makassar itu menegaskan, pemerintahan yang baru harus memastikan keberlanjutan program yang telah berjalan sebelumnya.
"Kami akan mencoba untuk masuk lebih dalam, mencari detail yang diperlukan. Karena perubahan ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjaga kesinambungan program-program yang ada,” lanjutnya.
Menurut Appi, keberlanjutan adalah kunci utama dalam membangun pemerintahan yang efektif dan tidak mengabaikan program yang sudah berjalan baik di era sebelumnya.
"Program pemerintahan sebelumnya tidak bisa langsung dihilangkan begitu saja, semuanya harus berjalan dengan smooth,” tegasnya.
Oleh karena itu, Appi memastikan tim transisi akan bekerja maksimal untuk menjembatani proses peralihan kepemimpinan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.