Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Biadab! Seorang Bapak di Makassar Cabuli Siswa SMP Umur 12 Tahun

Kekerasan seksual ini dialami oleh anak SMP berusia 12 tahun berjenis kelamin laki-laki. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
KASUS KRIMINAL - Suasana pelayanan di Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Selasa (4/2/2025). Orang tua korban melaporkan kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah satu orang tua siswa di Makassar.     

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi di Kota Makassar

Kekerasan seksual ini dialami oleh anak SMP berusia 12 tahun berjenis kelamin laki-laki. 

Mirisnya, penyimpangan ini dilakukan oleh orang tua siswa, seorang bapak bernama Yusuf. 

Orang tua korban, Asrul mengungkap kejadian tersebut baru terungkap pagi tadi, Selasa (4/2/2025). 

Usai salat subuh, anaknya menceritakan bahwa ia diperlakukan tak senonoh oleh orang tua temannya. 

Pelaku melancarkan modusnya dengan menjemput anak tersebut di sekolah. 

Anak diajak berkeliling dan diiming-imingi dibelikan jajanan atau makanan. 

Kemudian pelaku membawa anak tersebut ke rumahnya, disitulah pelaku melancarkan aksi biadabnya. 

"Saya baru tahu tadi subuh, anakku cerita kalau dia dijemput sama bapaknya temannya, terus dibawa ke rumahnya pelaku, disana dipegang alat vitalnya, intinya diperlakukan tidak baik," ungkap Asrul. 

Asrul menjelaskan, pada saat kejadian ia menjemput anaknya di sekolah, selang beberapa lama menunggu anaknya tak kunjung keluar.  

Perasaan resah dirasakan Asrul karena tak menemukan anaknya usai beberapa kali menyusur jalan yang dilewati dari sekolah ke rumah. 

Usut punya usut, anaknya telah dijemput oleh pelaku tanpa sepengetahuannya.

"Berapa kali saya pulang balik dari rumah ke sekolah, lewat jalur yang sering dilalui tapi tidak ada. Terus di dekat pasar Karuwisi saya ketemu sama mamanya temannya anakku, disitu dia bilang ada bapak-bapak yang jemput pake motor, gemuk-gemuk orangnya," paparnya. 

"Katanya lewat lorong-lorong, jadi saya telusuri lagi semua lorong-lorong disana tapi tidak ketemu juga, terus saya pulang ke rumah, ternyata sudah adami," sambungnya. 

Setelah anaknya menceritakan kejadian itu, ternyata terungkap bahwa korban telah mendapatkan kekerasan seksual selama empat kali. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved