Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arak-arakan Dewa Tahun Baru Imlek 2576 di Makassar, Ji Li Gong Gunung Lokon Tampil Spektakuler

Acara digelar DPD Walubi Sulsel bersama Pemkot Makassar dan sejumlah organisasi Tionghoa ini melibatkan 12 kelenteng, wihara, dan cetiya di Sulsel

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
ARAK-ARAKAN DEWA - Tim Arak-arakan dewa dari Tempat Ibadah Tridharma Ji Li Gong di Jalan Gunung Lokon.berfoto bersama sebelum mengikuti Arak-arakan Dewa Dewi dan Budaya di Jl Sulawesi Makassar, Minggu (2/2). Kegiatan yang melibatkan 12 kelenteng, wihara, dan cetiya ini dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ribuan masyarakat memadati jalan-jalan utama Kota Makassar untuk menyaksikan Arak-arakan Dewa Dewi dan Budaya dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

Acara yang digelar oleh DPD Walubi Sulsel bersama Pemerintah Kota Makassar dan sejumlah organisasi Tionghoa ini berlangsung meriah, melibatkan 12 kelenteng, wihara, dan cetiya di kota tersebut.

Salah satu yang menarik perhatian adalah partisipasi Tempat Ibadah Tridharma Ji Li Gong di Jalan Gunung Lokon.

Mereka mengarak Dewa Er Lang Shen, sosok legendaris dalam mitologi Tionghoa yang dikenal sebagai pembasmi kejahatan dengan kemampuan luar biasa, termasuk mata ketiga yang mampu menembus dimensi lain. Ji Li Gong mengirimkan 150 peserta dan menampilkan kendaraan hias yang memamerkan dua Dewa, menambah kemeriahan acara.

Ketua Ji Li Gong, Rudyho, mengungkapkan kebanggaannya bisa kembali berpartisipasi setelah 11 tahun absen. “Terima kasih kepada DPD Walubi Sulsel yang telah menyelenggarakan acara ini. Tahun ini adalah yang terbesar dan sangat istimewa bagi kami,” ujarnya, Minggu (2/2).

Arak-arakan ini melewati beberapa ruas jalan penting di Makassar, seperti Jalan Sulawesi, Jalan Sangir, Jalan Irian, dan Jalan Jenderal Ahmad Yani, sebelum kembali ke titik awal di Jalan Sulawesi. Acara ini dilepas secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, bersama dengan Forkopimda Sulsel dan Forkopimda Kota Makassar.

Dalam sambutannya, Prof. Fadjry Djufry menyatakan dukungan penuhnya terhadap pelestarian budaya Tionghoa di Sulsel. “Arak-arakan ini terakhir kali dilakukan 11 tahun lalu, dan kini kembali diadakan. Ini menunjukkan bahwa budaya Sulawesi Selatan menjunjung tinggi kebersamaan dalam keberagaman, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Gubernur juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang mencapai sekitar 5.000 peserta. “Kita memiliki beragam budaya dan etnis yang telah hidup berdampingan dalam harmoni. Saya berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan sebagai bagian dari identitas kita semua,” tambahnya.

Ketua Walubi Sulsel, Henry Sumitomo, menjelaskan bahwa acara ini mengusung tema Kebersamaan dalam Keberagaman Menuju Generasi Emas 2045.

“Kami ingin mengingatkan bahwa keberagaman adalah bagian dari kehidupan masyarakat Makassar. Walubi berkomitmen untuk terus melestarikan budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian dari kekayaan budaya Nusantara,” jelas Henry.

Rangkaian acara perayaan Imlek ini tidak hanya mencakup arak-arakan dewa, tetapi juga pesta rakyat yang akan digelar pada 12 Februari 2025. Peserta arak-arakan tidak hanya berasal dari Makassar, tetapi juga dari Galesong (Takalar) dan Kota Parepare, menunjukkan dukungan luas dari berbagai daerah.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, acara ini diharapkan dapat terus berlangsung sebagai bagian dari warisan budaya Sulsel yang kaya dan harmonis, memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved