Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Imlek 2025

Wayang Potehi: Refleksi Seni Budaya Tionghoa dalam Perayaan Imlek

Perayaan Imlek jadi momen refleksi seni budaya wayang potehi. Moehammad David Aritanto tetap lestarikan warisan ini meski langka di Indonesia.

Sayyid/Tribun Gowa
BUDAYAWAN TIONGHOA - Moehammad David Aritanto, budayawan Tionghoa peranakan, menunjukkan koleksi wayang potehi di rumahnya di Desa Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (29/1/12025). Perayaan Imlek jadi momen refleksi seni budaya wayang potehi. Moehammad David Aritanto tetap lestarikan warisan ini meski langka di Indonesia. 

Biaya produksi yang tinggi dan kurangnya minat dari generasi muda menjadi tantangan utama.

"Biasanya, wayang potehi dimainkan menjelang Imlek, tapi kini jarang ditampilkan. Teknologi modern membuat generasi muda kurang tertarik dengan seni tradisional seperti ini," jelasnya.

David mencontohkan, di Jawa, pemain wayang potehi justru banyak berasal dari masyarakat lokal, bukan keturunan Tionghoa.

"Di Jawa, teman-teman yang tergabung dalam paguyuban wayang potehi kebanyakan bukan keturunan Tionghoa, tetapi mereka punya animo besar untuk melestarikan seni ini," ucapnya.

"Saya berharap di Sulawesi Selatan juga bisa seperti itu," lanjutnya.

Ia menilai seni ini bukan hanya hiburan, tetapi juga media penyampaian cerita yang sarat nilai moral dan budaya.

Bagi David, menjadi mualaf tidak menjadi penghalang untuk mempertahankan warisan budaya leluhurnya.

"Saya memandang budaya sebagai identitas dan kekayaan yang harus dijaga, apapun agama yang kita anut," katanya.

"Melestarikan wayang potehi adalah cara saya menghormati warisan leluhur sekaligus memperkenalkan nilai-nilai universal yang ada dalam seni ini kepada generasi muda," jelasnya.

Momen Imlek, bagi David, bukan sekadar perayaan, tetapi juga panggung untuk menyuarakan pentingnya menjaga tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Apalagi, keberadaan wayang potehi di Sulsel kini semakin langka.

Kendati demikian, berkat dedikasi dari sosok seperti David, seni ini tetap hidup dan menjadi pengingat akan kayanya budaya yang dimiliki Indonesia. (*)

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved